Page 21 - BAB 05
P. 21
1. Konstitusi sebagai hukum dasar, karena ia berisi aturan dan
ketentuan tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu
negara.
2. Konstitusi sebagai hukum tertinggi, artinya bahwa aturan-aturan
yang terdapat dalam konstitusi, secara hierarki mempunyai
kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan lainnya, sehingga
aturan-aturan yang lain harus sesuai dengan undang-undang dasar.
Dikalangan para ahli hukum, pada umumnya dipahami bahwa
hukum mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu: keadilan (justice),
kepastian (certainty atau zekerheid), dan kebergunaan (utility).
Keadilan itu sepadan dengan keseimbangan (balance) dan kepatutan
(equity), serta kewajaran (proportionality). Sedangkan, kepastian
hukum terkait dengan ketertiban (order) dan ketenteraman.
Sementara, kebergunaan diharapkan dapat menjamin bahwa semua
nilai-nilai tersebut akan mewujudkan kedamaian hidup bersama (Dikdik
B. Arif, 2014:103).
Berkaitan dengan tujuan dari konstitusi, Muarice Hauriou
menyatakan bahwa tujuan konstitusi adalah untuk menjaga
keseimbangan antara ketertiban (order), kekuasaan (gezag), dan
kebebasan (vrijheid) (Asshiddiqie, 2005).
Menurut Jimly Asshiddiqie (Winarno, 2008) konstitusi memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut :
1) Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan negara.
2) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
3) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ dengan warga
negara.
NEGARA & KONSTITUSI 103