Page 18 - BAB 05
P. 18
(Chaidir, 2007: 21) menjelaskan istilah konstitusi dalam bahasa
Indonesia berpadanan dengan kata “constitution” (bahasa Inggris),
“constitutie” (bahasa Belanda), “verfassung” (bahasa Jerman),
“constitutio” (bahasa Latin), “fundamental laws” (Amerika Serikat).
Konstitusi bisa dipersamakan dengan hukum dasar atau Undang-
Undang Dasar. Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis.
Dalam bahasa Belanda istilah konstitusi di kenal dengan istilah “ground
wet” yang di terjemahkan sebagai Undang-Undang Dasar. Dalam
bahasa Indonesia, “wet” di terjemahkan sebagai undang undang, dan
“ground” yang berarti tanah. Di negara-negara yang menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa nasional, digunakan istilah constitution
yang diartikan kedalam bahasa Indonesia menjadi konstitusi.
Pengertian konstitusi dalam praktik mempunyai pengertian lebih luas
dari undang-undang dasar.
Undang-Undang Dasar dapat dipandang sebagai lembaga atau
kumpulan asas yang menetapkan bagaimana kekuasaan dibagi antara
beberapa lembaga kenegaraan, misalnya antara badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. E.C.S. Wade mengartikan UUD sebagai naskah
yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan- badan
pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokoknya cara
kerja badan-badan tersebut (Thaib, Hamidi, & Huda, 2006:9).
Terhadap istilah konstitusi dan UUD ini, beberapa ahli berbeda
pendapat. Ada sebagian ahli yang secara tegas membedakan
keduanya, ada juga yang menganggapnya sama. Sri Soemantri
mengartikan konstitusi sama dengan UUD. Sedangkan L.J. Apeldoorn
menjelaskan bahwa UUD hanyalah sebatas hukum dasar yang tertulis,
sedangkan konstitusi disamping memuat hukum dasar yang tertulis
juga mencakup hukum dasar yang tidak tertulis (Soemantri, 1987: 1).
NEGARA & KONSTITUSI 100