Page 47 - PEMBINAAN POSTULAN
P. 47

Pembinaan Postulan
                       karena merupakan bagan Ekaristi.
                       (EE No. 52)

            Sementara itu Sto. Fransiskus mengutarakan secara tegas:
                       Hendaknya seluruh diri manusia bergetar,
                       seluruh dunia bergetar dan langit bersorak-sorai,
                       apabila Kristus,
                       Putera Allah yang hidup hadir di atas altar dalam tangan Imam.

                       O keagungan yang mengagumkan dan kesulitan yang menakjubkan
                       O perendahan yang luhur
                       O keluhuran yang merendah
                       Tuhan semesta alam, Allah dan Putera Allah,
                       begitu merendahkan diri-Nya
                       sampai Ia menyembunyikan diri di dalam rupa roti yang kecil,
                       untuk keselamatan kita.
                       (AngTBul Pasal XXII No. 7)

            Pengalaman dan doa pribadinya menuntun bagaimana kita harus berserah diri kepada Tuhan Allah Bapa
            melalui putera-Nya. Penghormatan yang sangat luar biasa kepada Sakramen telah dicontohkannya kepada
            kita. Penghormatan Sto. Fransiskus tidak terbatas pada Sakramen, tetapi kepada seluruh ciptaan Tuhan, yang
            senantiaasa dikaitkan dengan karya penyelamatan Putera-Nya. Sebagai contoh, tatkala melihat cacing yang
            menggeliat kepanasan merasa mengalami Kristus yang bersengsara. Segera ia memungut cacing tsb untuk
            diselamatkan.  Dia  mampu  berdialog  dengan  binatang-binatang,  bahkan  pada  tumbuh-tumbuhan  ia
            menghormatinya pula.

            Yesus sendiri juga senantiasa menghormati apa yang telah ada, tidak pernah berpikir untukmerubah apa yang
            tertulis dari Perjanjian Lama, kedatangan-Nya justru untuk melengkapinya. Apa yang diungkapkan Yesus
            juga kelihatan dalam Sakramen Ekaristi.
                   Bacaan  pertama  diambilkan  dari  Perjanjian  Lama  karena  dari  awal  Tuhan  merencanakan
                   penyelamatan bagi umat-Nya.
                   Mazmur, merupakan pujian umat atas seluruh rencana karya penyelamatan Allah.
                   Bacaan kedua, biasa diambilkan dari tulisan para rasul, sebagai saksi atas karya penyelamatan Tuhan
                   melalui Yesus Kristus.
                   Bacaan Injil, sebagai bukti Yesus memang menjadi sejarah, hidup sebagai manusia, namun terlepas
                   dari dosa dan kedosaan.
            Dengan demikian Perayaan Ekaristi memiliki makna ganda:
                   Kenangan akan Paskah, merupakan pengharapan kita
                   Prarasa liturgi surgawi, partisipasi hidup kekal

            Ekaristi berarti kenangan akan Paskah, sementara Paskah telah ada dalam Perjanjian Lama, Al Masih telah
            lama dinantikan oleh bangsa Yahudi.
               Tata Ibadat bangsa Yahudi:
               1)  Di Kenisah Yerusalem, merupakan Ibadat Nasional resmi dipimpin oleh Imam Agung dibantu oleh
                   Imam dan Levit seturut hukum Taurat bdk. Im. 1-10;23:1-44; Luk. 1:5-23 & 2:41-46.
               2)  Di Sinagoga setempat, ibadat lokal, semi resmi, dipimpin oleh pemuka agama (awam) yang mampu
                   bdk. Luk. 4:16-22; Kis. 13:14-41.
                   Susunan upacara: Bacaan Taurat Musa, Kt. Nabi-nabi, Mazmur & Doa.
               3)  Di rumah, ibadat keluarga, dipimpin oleh bapa keluarga, dalam bentuk kebaktian perjamuan bdk.
                   Kel. 12:1-28; Ul. 16:1-8
                   Susunan Upacara: pembukaan dan pemecahan roti dengan doa pendek roti lalu dibagikan kemudian
                   makan bersama tanpa upacara khusus, lalu minum air atau anggur. Penutup: pemberkatan cawan
                   dengan doa-doa panjang, cawan diedarkan kepada semua yang hadir.

               Perjamuan terakhir
                                                             67
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52