Page 48 - PEMBINAAN POSTULAN
P. 48

Pembinaan Postulan
               Sebagai  orang  yang taat  pada hukum  Taurat,  Yesus  melaksanakan Kebaktian Perjamuandi Sinagoga
               bersama umat Yahudi, namun dalam “Perjamuan Terakhir” dilakukan dalam kelompok mereka sendiri,
               dengan pola yang lazim, namun diberi pengertian yang baru:
               1)  Inilah Aku yang diserahkan bagimu; makna pemecahan roti lambang persekutuan dan partisipasi
                   kelompok  ditingkatkan  menjadi  penyerahan  Yesus  bagi  para  murid-Nya  dan  kebersatuan  Yesus
                   dengan mereka.
               2)  Inilah  Perjanjian  Baru  (yang  dimeteraikan)  oleh  darah-Ku;  harapan  akan  keselamatan  berdasar
                   Perjanjian (Lama) antara Allah dengan Abraham (Kej. 15:1-21; 17:1-14), Allah dengan Musa (Kel.
                   24:1-11):  digantikan  kepastian  keselamatan  yang  dijamin  dengan  darah  Yesus  Kristus  sebagai
                   Perjanjian Baru dan kekal.
               3)  Lakukanlah ini sebagai Anamnese (kenangan) akan Daku, upacara Hukum Taurat (Yahudi) tetap
                   dilanjutkan dengan mengenang kehadiran Yesus sebagai korban penebusan yang abadi dan aktual
                   bagi semua umat, tidak terbatas bagi umat Yahudi saja.

               Kebiasaan para murid Yesus dan perkembangan selanjutnya:
               1)  Setelah Kenaikan Tuhan Yesus dan Pentekosta, para murid dan jemaat perdana tekun beribadat di
                   Kenisah (Kis. 2:46) ataupun di Sinagoga (Kis. 9:20), bersama umat Yahudi.
               2)  Kemudian mereka berkumpul di salah satu rumah umat untuk berbincang dan membandingkan ajaran
                   di Sinagoga dengan ajaran Yesus.
                   Manna di padang pasir selaras dengan roti kehidupan dll. (Yoh. 6:31-32; 49-58)
               3)  Kelompok para rasul dikucilkan dari Sinagoga, karena umat Yahudi masih mengharapkan kehadiran
                   Al  Masih  yang  radikal.  Para  rasul  lalu  mengadakan  ibadat  di  rumah  umat,  dilanjutkan  dengan
                   pemecahan roti (Kis. 20:7-12)
               4)  Lama-kelamaan acara makana-minum dipisahkan dari pemecahan roti dan pemberkatan cawan (1
                   Kor. 11:17-22), digabungkan dengan Doa Syukur, dengan mengisahkan kembali apa yang dikatakan
                   Yesus.

               Dinamika perayaan Ekaristi Suci
               Liturgi  mengaktualisasikan  dinamika  karya  penyelamatan  Yesus  Kristus  dalam  Gereja  dan  melalui
               Gereja,  berpuncak  dan  bersumber  pada  Perayaan  Ekaristi  sebagai  jantung  hati  Liturgi.  Maka,  Bapa
               Konsilit Vatikan II menghendaki agar aturan upacara Misa ditinjau kembali sedemikian rupa hingga arti
               khas dari masing-masing bagian maupun hubungan satu dengan yang lain tampak lebih jelas. Atau dengan
               kata lain mengharapkan Struktur yang lebih jelas dan menunjang suatu corak perayaan yang dinamis dan
               dialogal atau melibatkan umat.
                                             (Akan dijumpai lagi dalam Tahap Profesi)

        5.  SHARING
               Sebelum kita melangkah lebih lanjut tentang Sakramen, apakah ada sesuatu yang mengganjal, silakan
               ungkapkan! Mengapa demikian?
               Mengapa kita sulit mencari makna sakramen dalam Kitab Suci Perjanjian Lama? Jelaskan!
               Coba saudara-saudari jelaskan tentang perendahan Yesus Kristus, secara rinci dari perendahan 1 s/d yang
               ke-3!
               Apa yang akan saudara-saudari perbuat bila melihat Sakramen dipermalukan dan mendapat perlakuan
               tidak dengan hormat?
               Apakah saudara-saudari pernah mengikuti perayaan Ekaristi Suci sebelum Konsili Vatikan II diadakan?
               Kalau belum coba ceritakan apa yang saudara-saudari dengan tentang hal tsb?
               Coba uraikan dengan kalimat saudara-saudari sendiri mengapa Gereja tidak mungkin dipisahkan dengan
               “sakramen”?












                                                             68
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53