Page 20 - PEMBINAAN PROFESI
P. 20
Pembinaan Profesi
Artikel 29
1) Persaudaraan-persaudaraan Lokal dikelompokkan menjadi Persaudaraan dengan
macam-macam tingkat yaitu Persaudaraan Regional; Persaudaraan Nasional dan
Persaudaraan Internasional, sesuai dengan kriteria gerejani, teritorial atau kriteria
lainnya. Persaudaraan-persaudaraan tersebut dikoordinasikan dan dihubungkan satu
sama lain sesuai dengan norma-norma Konstitusi.
Penjelasan:
Persaudaraan Lokal dikelompokkan dalam Persaudaraan Regio, sesuai dengan wilayah
yang telah ditentukan. Pada saat ini telah ada 8 (delapan) Regio yang tersebar di
seluruh Indonesia. Di Pulau Sumatera ada 2 yakni Regio Sibolga dan Regio Pematang
Siantar. Di Pulau Jawa ada 2 yakni Regio Jawa Bagian Barat, Regio Jawa bagian
Tengah, 1 Regio Kalimantan berada di Kota Pontianak, sementara di Nusa Tenggara
Timur ada Regio Manggarai dan Regio Bajawa dan di Papua ada Regio Jayapura.
2) Persaudaraan-persaudaraan tersebut yang masing-masing memiliki kedudukan yuridis
di dalam Gereja, hendaknya mengusahakan, apabila memungkinkan status badan
hukum dalam hukum sipil agar dapat menjalankan perutusannya dengan lebih baik.
Dewan Nasional wajib memberikan pedoman-pedoman sehubungan dengan motivasi
serta prosedur-prosedur yang harus diikuti.
Penjelasan:
Apabila persaudaraan memiliki suatu badan usaha dan bergerak pula di dalam Gereja,
maka hendaklah status hukum yang jelas dan pasti, jenis pengusahaannya, bergerak di
bidang apa, NPWP, SIUP dll. yang harus dilengkapi sebagaimana sebuah perusahaan.
Dewan Nasional hendaknya memberi jalan dan pelayananan yang maksimal agar
kegiatan tsb dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3) Statuta Nasional hendaknya menunjukkan kriteria bagi organisasi OFS dalam lingkup
Negara. Penerapan dari kriteria-kriteria dari para Pimpinan Persaudaraan yang
bersangkutan serta Dewan Nasional.
Penjelasan:
Dalam penyusunan statuta nasional, hendaknya mampu menunjukkan jati diri bagi
anggotanya yang kebetulan menduduki suatu jabatan dalam pemerintahan atau
kenegaraan. Hal ini tidak terbatas bagi Dewan Nasional, namun juga yang berada di
bawahannya.
Artikel 30
1) Para Saudara-Saudari bersama-sama bertangugng jawab atas kehidupan
Persaudaraannya sendiri dan OFS selaku persekutuan organik dari semua
Persaudaraan di seluruh dunia.
Penjelasan:
Masing-masing persaudaraan dituntut untuk mandiri dalam menunjang kehidupan
persaudaraannya artinya tidak ada subsidi dari persaudaraan tingkat yang lebih tinggi.
Demikian pula bagi pembinaan iman mereka, hendaknya mampu mandiri, dapat
mencari dan menyediakan pembina (magister) bagi intern persaudaraan.
2) Rasa tanggung jawab bersama para anggota menuntut kehadiran serta langsung
kesaksian, doa dan kerja sama yang aktif, sesuai dengan kemampuan serta kewajiban
yang mungkin ada pada setiap anggota, demi menyemangati persaudaraan.
187