Page 19 - PEMBINAAN PROFESI
P. 19

Pembinaan Profesi



                       Tidak hanya laki-laki yang bertobat masuk tarekat, juga banyak perawan dan janda yang
                       terkesan oleh kotbah para saudara. (KKS XIV, 60)

                       Dari kedua dokumen tsb, cara hidup dan kotbah Sto. Fransiskuslah yang menarik minat
                       umat  untuk  bergabung  dengannya.  Mereka  dikenal  sebagai  pentobat  dari  Asisi,
                       dikarenakan sebelum pertobatan Fransiskus, para pentobat ini sudah ada. Para pentobat
                       (Convertion)  ini  adalah  kelompok  yang  telah  melanggar  aturan  Gereja  dan  mendapat
                       sanksi.  Dalam  pembukaan  Surat  Wasiatnya  dituliskan:           Beginilah  Tuhan
                       menganugerahkan  kepadaku,  Saudara  Fransiskus,  untuk  memulai  pertobatan  (Was  1)
                       Dan Tuhan memberi aku anugerah dalam Gereja-gereja, kepercayaan yang sedemikian
                       besar (Was 4a), kesemuanya diakui karena anugerah Tuhan bukan hasil karyanya.

                   2)  “OFS terbagi atas Persaudaraan-persaudaraan yang tingkatnya berbeda-beda”, tujuannya
                       ialah memajukan dalam bentuk yang teratur kesatuan dan kerja sama timbal balik di antara
                       Saudara dan Saudari, serta kehadiran mereka yang aktif dan yang berupa kelompok, baik
                       dalam Gereja Lokal maupun Universal.

                       Penjelasan:
                       Persaudaraan  Fransiskan  Sekular  (Ing=Secular  Franciscan  Fraternity;  Lat=Fraternitas
                       Franciscanus  Saecularis)  merupakan  suatu  kelompok  baik  pria  ataupun  perempuan
                       menyatukan diri bersama dalam ikatan persaudaraan.

                       Persaudaraan ini bertujuan mencapai kesempurnaan hidup Injil Yesus Kristus seturut Bapa
                       Fransiskus. Kelompok ini hidup dalam naungan Gereja Katolik, tunduk pada Hierartki
                       Gereja, namun mereka tidak tinggal di biara. Karena bukan biarawan, mereka kaum awam,
                       yang  hidup  dalam  masyarakat.  Para  anggotanya  terdiri  dari  berbagai  profesi,  dari
                       karyawan  kantor,  pengusaha,  guru,  sampai  pedagang,  meski  demikian  masing-masing
                       individu merasa sederajat satu dengan yang lain, termasuk pimpinannya.

                       Meskipun mereka tidak tinggal di dalam biara, namun sangat diharapkan keaktifan mereka
                       dalam kegiatan Gereja, selaras dengan kemampuan dan tugas yang dipercayakan Gereja
                       pada mereka.

                   3)  Saudara dan saudari berkumpul dalam Persaudaraan Lokal yang didirikan dalam kaitannya
                       dengan sebuah Gereja atau sebuah rumah biara; atau dalam Persaudaraan-persaudaraan
                       tersendiri, yang dibentuk karena alasan-alasan yang khusus dan sah, sebagaimana diakui
                       dalam dekrit pembentukannya.

                       Penjelasan:
                       Persaudaraan Lokal Fransiskan Sekular hanya dapat didirikan di mana ada rumah biara
                       atau gereja Fransiskan atau Diosesan yang tertarik. Bila di Keuskupan tidak ada rumah
                       biara atau Gereja Fransiskan, maka untuk dapat berdirinya suatu persaudaraan Fransiskan
                       harus mendapat ijin dari Uskup setempat. Pertama-tama saudara yang sudah berprofesi
                       dan saudara-saudara yang (calon persaudaraan) memberitahukan Dewan Regio, bahwa
                       ada Gereja Diosesan yang bersedia menerima. Setelah itu, maka selanjutnya mengajukan
                       permohonan  ke  Uskup  setempat  untuk  dapatnya  sebuah  calon  persaudaraan  berdiri.
                       Dikatakan calon persaudaraan lokal, karena untuk dapat berdirinya suatu persaudaraan ada
                       syarat-syarat  lain  yang  telah  ditentukan.  Permohonan  kepada  Uskup  setempat  sangat
                       penting,  mengingat  bahwa  OFS  ada  dalam  struktur  Gereja  dan  senantiasa  di  bawah
                       hierarki Gereja. dengan adanya persetujuan dari Uskup bagi paroki yang tidak memiliki
                       biara  Fransiskan,  dan  bagi  mereka  yang  berada  di  gereja  Fransiskan  telah  diketahui
                       Provinsialat OFM, maka dapat dinyatakan sah berdiri secara Kanonik.


                                                            186
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24