Page 18 - PEMBINAAN PROFESI
P. 18
Pembinaan Profesi
2) Maria merupakan model dari cinta yang subur dan setia terhdap komunitas gerejani.
Para saudara Fransiskan Sekularn dan persaudaraan-persaudaraanya hendaknye berusaha
menghayati pengalaman Santo Fransiskus, yang membuat Sang Perawan sebagai
pembimbing karya-karyanya; bersama Dia; seperto para Rasul pada waktu Pentekosta,
mereka hendaknya menerima dengan senang hati Roh Kudus untuk mewujudkan sebuah
komunitas cinta
Penjelasan:
Sto. Fransiskus dari awal mula memandang Bunda Maria sebagai Perawan yang dijadikan
Gereja, artinya seluruh doa hendaknya bertolak seperti kepenuhan iman Maria yang
senantiasa mengucap Magnifikat (Luk. 1:46-55), karena ketaatan, penghormatan seluruh
rencana dan kebesaran Tuhan Allah, yang tidak pernah meninggalkan mereka yang
tersingkir. Dan magnifikat ini pula yang setiap sore kita kidungkan bersama umat beriman,
dalam Ibadat Sore.
Dalam peristiwa Pantekosta, di tengah-tengah para murid Yesus yang tekun berdoa, Bunda
Maria ada di antara mereka, dalam penantian bersama akn kedatangan Roh Kudus (bdk.
Kis. 1:13-14).
Kelompok inilah sejak awal mula mengakui Maria sebagai bunda mereka sebagai pesan
terakhir dari Yesus, dan kelompok ini merupakan Gereja Perdana. Namun di atas
segalanya di dalam Gereja, Maria satu-satunya yang terberkati (bdk. Luk. 1:28 b) dan
yang paling percaya dengan imannya mengikuti jejak Puteranya. Berawal dari palungan
sampai di bawah kaki salib, Bunda Maria senantiasa ada di samping Yesus, meski dalam
pengajaran-Nya kepada manusia sangat jarang nama Maria turut disebutkan. Karena
cintanya yang mendalam kepada sesama umat, Maria mau menjadi juru biacara pengantin
di Kana. Bunda Maria juga menjadi pelindung dan pembicara para Fransiskan. Setelah
kesemuanya turun dari panggung sejarah, maka Gereja merupakan perutusan Yesus,
karena dalam Gerejalah Yesus berkarya. Di dalam Gereja ternyata Bunda Maria tetap
mendapat tempat yang terhormat sebagaimana mestinya. Kesemuanya itu menunjukkan
bahwa Bunda Maria adalah merupakan komunitas cinta para murid Yesus, termasuk para
Fransiskan Sekular, karena OFS adalah bagian dari Gereja.
3. KONSTITUSI UMUM OFS BAB III
HIDUP DALAM PERSAUDARAAN
Judul I: ORIENTASI UMUM
Artikel 28:
1) Asal Usul Persaudaraan Fransiskan OFS adalah inspirasi Fransiskus Asisi; kepadanya
Yang Mahatinggi telah mewahyukan kualiats hidup Injili yang hakiki dalam persekutuan
persaudaraan.
Penjelasan:
Dalam benak Sto. Fransiskus tidak pernah terpikir untuk mendirikan suatu organisasi,
apalagi suatu ordo kebiaraan. Penghayatan akan kemiskinan yang radikal seturut Injil yang
dilakukannya, menarik minat banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat dan
kelompok.
Banyak dari antara rakyat,bangsawan, orang biasa, rohaniwan, dan awam berkat ilham
ilahi mula menggabungkan diri dengan Sto. Fransiskus karena ingin menjadi satria
Kristus untuk selama-lamanya di bawah pimpinan dan bimbingannya. (1 Cel. 37)
185