Page 8 - PEMBINAAN PROFESI
P. 8
Pembinaan Profesi
bah Kej. 6-9; penggundulan hutan dan timbul banjir atau tanah longsor di segala tempat
di Indonesia)
o Sto. Fransiskus menyapa dengan sebutan saudara atau saudari terhadap seluruh
ciptaan Tuhan, ini mempunyai makna:
Yakni kesemuanya menunjuk kepada Sang Pencipta
Sebagai tanda sakramental dari sabda kekal. (bdk. NyaMat)
o Fransiskan Sekular hendaknya mampu menjaga ekosistem ibu pertiwi atau
lingkungan hidup secara lebih baik lagi.
2. Bersama Yesus, yang taat bahkan sampai mati, hendakya mereka berusaha mengenal dan
melaksanakan kehendak Bapa.
Hendaknya mereka bersyukur kepada Allah atas anugerah kebebasan dan pewahyuan dari
hukum cinta.
Hendaknya mereka menerima bantuan, untuk dapat melaksanakan kehendak Bapa, yang
ditawarkan kepada mereka dengan perantaraan Gereja, lewat orang-orang yang ditetapkan
sebagai pejabat atau otoritas dalam Gereja dan oleh saudara-saudara mereka sendiri.
Hendaknya mereka dengan teguh dan tenang, berani menanggung, resiko dari pilhan-pilihan
yang berani mereka ambil dalam hidup mereka di tengah masyarakat.
Penjelasan:
Di dalam ke empat Injil, dikisahkan dan dituliskan seluruh ajaran Yesus, dan selanjutnya lebih
diperjelas dengan ajaran-ajaran Gereja serta Tradisi. Ketiga hal tsb adalah “sumber iman”,
yang mampu menunjukkan jalan mana yang harus kita tempuh atau lewati, dan Yesus Kristus
tetap sebagai pusat, kehidupan, pusat ajaran, kepribadian dan seluruh karya-Nya.
Hari ini telah lahir bagimu Juru selamat,
Yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud (Luk. 2:11)
Kata “hari ini” kapanpun dibaca tetap hari ini, ini bermakna bahwa setiap saat, setiap peristiwa
ada keselamatan yang datang dari Tuhan.
Konsili Vatikan II yang dituangkan dalam Konstitusi Dogmatik Die Verbum berbunyi:
Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya, Allah berkenan mewahyuukan diri-Nya dan
menyatakan rahasia kehendak-Nya , selanjutnya Melalui wahyu ini, kebenaran yang paling
mendalam, baik tentang Allah mapun tentang keselamatan manusia, menjadi jelas bagi kita
di dalam Kristus, yang sekaligus Perantara dan Kepenuhan seluruh wahyu. (bdk. Mat. 11:27)
Kalau Yesus dikatakan sebagai kepenuhan wahyu, berarti masih ada pewahyuan pada saat
setelah Yesus. Kemungkinan itu dapat saja terjadi, namun tidak menambah sesuatu dan
mengurangi sesuatupun pada Yesus. Hal ini perlu diungkapkan agar umat Kristiani tidak
terjebak dalam ajaran pewahyuan baru, sebagai contoh penampakan Bunda Maria.
Gereja tidak pernah mengajarkan bahwa pewahyuan pribadi harus direlativitaskan
(dimutlakkan), Gereja tidak percaya begitu saja, melainkan harus dinilai secara kristis.
Gereja menyatakan bahwa iman Kristen tidak dibahakan atau ditusak karena seseorang
percaya adanya penampakan Bunda Maria di suatu tempat, namun juga Gereja tidak akan
mengutuk kalau ada yang menganggap penampakan itu bukan berasal dari Maria yang
sesungguhnya.
Fransiskan Sekular tidak harus menjadi seorang martir yang rela mati demi iman, cukup kita
menjadi saksi berpegang teguh pada prinsip mengikuti jejak Kristus, sehingga buah pikiran-
Nya menjadi penghayatan kita, sebagaimana tertulis dalam Injil: Hendaknya kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus
175