Page 107 - 6.5 Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanianpdf
P. 107
kurang memanfaatkan pengalaman dalam pengelolaan usaha (ma-
najemen sumber daya manusia, peralaran , keuangan, pengeluaran
dan penerimaan), perencanaan yang gagal dan tidak mau belajar dari
sebuah kegagalan karena dalam berproses usaha tidak selalu men-
guntungkan walau harapanya selalu ingin mendapat keuntungan.
Menjadi agripreneur atau memulai untuk menjadi pelaku usaha
di bidang agriteknologi pengolahan hgasil pertanian saat ini ti-
daklah mudah tetapi juga bukan tidak meungkin. Peluang usaha
masih cukup banyak apalagi sektor pengolahan hasil pertanian,
yang berperan utama dalam penyediaan bahan pangan atau
makanan untuk masyarakat. Usaha di sektor budidaya tanaman,
ternak dan ikan di awal usaha yang paling sulit adalah tentang
produksinya. Apalagi jika masih mengandalkan pada musim. Ga-
gal panen akan sering dijumpai di awal-awal produksi. Umumnya
setelah menjalani beberapa kali proses produksi, masalah teknis
produksi semakin dapat diatasi, dan produksinya semakin stabil
dalam kualitas dan selanjutnya akan stabil juga dalam kuanti-
tas atau produktivitas. Lalu bagaimana dengan pasar?, Selama
masih bergulat memperbaiki produksi dan produktivitas yang di
ulang sampai beberapa periode, pengusaha budidaya akan men-
galami pula betapa pasar untuk produknya (yaitu harga) san-
gat-sangat tidak ajek, harga produk pertanian di pasaran relatif
naik turun (fluktuatif). Sehingga sampai saat ini pelaku usaha
budidaya terutama di luar budidaya padi, umumnya mengalami
kondisi pasar yang terbuka dan rentan terjadi gejolak pada har-
ga. Salah satu strategi yang dapat dipilih agar tetap dapat ber-
tahan dan eksis dalam usaha budidaya adalah mengoptimalkan
produktivitas dengan memperhatikan faktor waktu ketika panen
atau akan memasarkan hasil. Mengurangi ketergantungan pada
84

