Page 110 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 110
sekretariat HMI masih papan, kita tidur itu berjejer seperti “Ikan
Pindang” tidur di sekretariat melantai beralaskan tikar dan untuk
kohatinya tidur juga di situ ada kamarnya. Memang setiap zaman
ada orangnya, dan setiap orang ada zaman dan dinamikanya
masing-masing. Seharusnya setiap dinamika itu sama karena HMI
itu hadir menjadi kader umat dan kader bangsa untuk mengkritik
pemerintah.
Harapan Mastri Susilo sebagai mantan ketua cabang, adik-
adik HMI bisa menjadi lebih baik, bukan hanya ribut soal kekuasaan
internal, jika ada satu orang yang kalah dalam konfercab buat
gerbong baru, buat pengurus yang baru. Situasi ini tidak cocok
sehingga akan menimbulkan kerusakan organisasi.
4.9 Salam Hidayatullah (2000-2001)
Ketum HMI Cabang Kendari periode 2000-2001 yakni Salam
Hidayatullah. Saat itu, orientasi program terdiri atas 3 (tiga) isu yakni
isu nasional, isu regional, isu lokal. Isu nasional yakni adanya suksesi
nasiona, isu regional yakni pemilihan gubernur, dan isu lokal yakni
persiapan pemilihan wali kota. Isu internal yakni yaitu pemilihan
Badko.
Isu nasional saat itu yakni peralihan dari Abdurahman Wahid
ke Megawati. Untuk merespons isu lokal maka bidang Pembinaan
Aparat Organisasi (PAO) dan bidang Perguruan Tinggi
Kemahasiswaan Pemuda (PTKP) melakukan kajian pemilihan kepala
daerah melalui DPRD. Oleh karena itu, HMI Cabang Kendari
memutuskan untuk peran-peran aktif menjaga proses demokrasi
yang akan terjadi melalui parlemen.
Dalam rangka menjaga demokrasi di tingkat local, HMI
melalui bidang PAO dan PTKP senantiasa melakukan jaringan
dengan berbagai elemen pro demokrasi lainnya di Kota Kendari.
Afiliasi HMI saat 2000-2001 sangat intens melakukan kolaborasi
bersama dengan KNPI, NGO, Walhi, YPSHK, LePMil, Alpen, KPI.
91

