Page 114 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 114
dan saat itulah HMI cabang Kendari yang Wismanya baru
diresmikan di situ menjadi “Sentrum Aktivitas Pergerakan”.
Teman-teman rata-rata aktivis baik yang bukan dari HMI
tempat kumpulnya di wisma HMI. Berbagai isu didiskusikan yang
pada akhirnya untuk memudahkan gerakan sepakat untuk
membentuk aliansi. Hasil diskusi kemudian aktivis sepakat
membentuk gerakan Prodemokrasi. Keanggotaan dari Gerakan itu
yakni ada MARA, Jangki, yang memimpin keamanan, Danirus, Kak
Boner, Kak Dahris, Icang.
Tantangan terberat Zaenal Abidin saat itu diminta
bagaimana sikap HMI dalam rangka menjaga independensinya.
Realitas yang ada, pada fase itu banyak alumni berada di lingkaran
kekuasaan. Saat itu salah satu tema yang hangat menjadi bahan
diskusi yakni pemilihan langsung gubernur bukan melalui DPR. Oleh
sebagian alumni berharap agar pemilihan isu itu tetap terjaga
dengan mengesampingkan hasil pemilihan gubernur.
Dinamika HMI saat kepengurusan Zaenal Abidin itu sangat
tinggi, hampir tiap malam anak-anak HMI setiap komisariat
berkumpul di wisma HMI, sampai di jalan dan itu setiap malam,
karena selalu ada isu-isu pergerakan dan juga hampir semua intel-
intel berkumpul di sini karena pada saat sumber-sumber pergerakan
berasal dari Wisma HMI cabang. Saat itu banyak tokoh-tokoh
pergerakan yang masing-masing punya lembaga.
Dimasa kepengurusan Zaenal Abidin, 01 Sultra masih La Ode
Kaimuddin. Relasi HMI dengan Gubernur itu sangat baik dan beliau
juga yang meresmikan sekretariat HMI Cabang Kendari saat itu.
Begitu juga saat Ali Mazi menjadi Gubernur masih Zaenal Abidin
yang menjadi ketua cabang waktu itu. Saat itulah HMI menjadi
sentrum aktivitas prodemokrasi yang kebanyakan pengkritik
kebijakan Gubernur. Ada sebuah peristiwa di mana senior-senior
yang mempunyai jabatan di kantor gubernur banyak yang ingin
mengajak dan memfasilitasi teman-teman, namun saat itu membuat
95

