Page 117 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 117
tetapi adik-adik ini masih di wilayah proses paling kita itu hanya
memberikan penyadaran tentang bagaimana napas organisasinya
ini tidak lemah napasnya itu harus bagus. Jadi yang dimaksud
napasnya harus bagus itu nilai-nilai islamnya itu harus hidup. Jika
kita berbicara HMI kan kita tahu tujuannya itu jelas, karena napas
HMI kan napas Islam, nah jika tidak sejalan dengan itu bagaimana
mau bergerak tidak bisa. Kita harus terus mengingatkan apa tujuan
dari HMI itu sendiri sebenarnya apa tanggung jawab mu sebagai
pengurus, sikap seorang kader itu bagaimana.
Pada masa Zaenal Abidin sering melakukan demonstrasi.
Saat itu bertepatan dengan tahun politik. Hanya saja, saat
demonstrasi, bendera HMI tidak banyak muncul . Posisi HMI yakni
berada di belakang layar. Jadi, sebagai motor penggerak dengan
hamper sebahagian besar peserta demo yakni dari kampus.
Hal yang menarik juga menjadi catatan pada periode Zainal
Abidin yakni semua etnis aktif di dalam kepengurusan. Hanya saja
basisnya bukan atas identitas, tetapi keterwakilan komisariat. Zaenal
Abidin bersama La Ode Ayub melakukan pendekatan agar dapat
memaksimalkan implementasi program kerja.
4.11 Mustaman (2004-2005)
Periode 2004-2005, Ketum HMI Cabang Kendari adalah
Mustaman. Pada masa Zainal Abidin menjadi Ketum, Mustaman
sudah menjadi Ketua Bidang Pembinaan Anggota (PA)
menggantikan Sunin Wismao hasil pleno. Sebelum menjadi ketua,
Mustaman sudah menjadi sebagai wakil sekretaris bidang
Pembinaan Anggota.
Pada periode ini, Mustaman fokus pada revitalisasi pengurus
HMI level komisariat. Saat itu, “banyak pengurus komisariat yang
tidak berfungsi”. Penyebab karena posisi HMI di internal kampus
juga melemah.
98

