Page 112 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 112

semalam.  Para  pengurus  yang  masih  tertidur  pagi  tiba-tiba
            mendengar  suara  dan  gebrakan  sepatu  bang  Kaimuddin  untuk
            membangunkan adik-adik. Masih teringat pesan kanda Kaimuddin
            bahwa setiap kader agar mampu menjaga HMI seperti para abang-

            abang menjaga organisasi HMI hingga eksis sampai saat ini.
                    Masa  ketum  Salam  Hidayatullah  juga  ada  slogan  ”Jangan
            berani-berani datang ke abang-abang jika belum tuntas membaca
            buku”. Ada kisah, suatu saat sebagai ketum saat itu ingin berjumpa
            dengan  Kanda  Alimaturahim.  Sebelum  berjumpa  dengan
            Alimaturahim,  bertemu  dengan  bang  Abdul  Gani.  Salam
            mengutarakan  bahwa  ingin  silaturahmi  dengan  Alimaturahim.
            Spontan bang Abdul Gani menyampaikan ”sudah berapa buku yang
            kamu baca sampai mau berjumpa dengan bang Alimaturahim”.
                   Harus diakui bahwa zaman ber HMI kala itu di tahun 2000an
            ke  atas  “Buku  itu  kekuatan  utama  dari  abang-abang  untuk

            membentuk  kader-kader  HMI”.  Buku  itu  sebagai  episentrum
            berlembaga.  Slogan “Sudah berapa buku yang kamu baca” bukan
            hanya  di  tingkat  lokal  Kendari  namun  juga  di  tingkat  nasional.
            Misalnya  saja  saat ingin mengunjungi abang Masihu Kamaluddin
            maka pertanyaan yang pertama di tanya, di mana mau lanjut S2?
            Hal itu yang membuat kader tertantang saat itu. Sementara kader
            Kendari umumnya terlambat menyelesaikan studi S1, namun abang-
            abang    di  Jakarta  selalu  menunggu  untuk  memudahkan  studi

            Pendidikan  S2.  Di  Tingkat  pusat  sebenarnya  sangat  mudah
            memetakan para senior HMI karena dari pola dan cara mereka para
            kader  sudah  memahami  benar  bahwa  mana  abang  yang  bisa
            membantu  pendanaan  dan  mana  abang  bisa  membantu  akses
            pendidikan.  Melalui  pemetaan  seperti  itu,  pada  era  Salam
            Hidayatullah sebagai ketua cabang boleh dikatakan sangat mudah
            bagi kader hijau hitam untuk mengikuti jenjang LK II hingga LK III
            karena akses jaringan yang di mudahkan bagi kader Hijau Hitam.




               93
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117