Page 104 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 104
dan dikembalikan pada nasib kehidupannya ketika Tuhan menu-
tupi (sifru) mereka.
Dikatakan bahwa ketika Al-Haqq berfirman pada Musa a.s.,
"dan apa itu yang berada di tanganmu,lui Musa." (Thaha: 17) tak
lain bertujuan untuk menutupi Musa dengan sebagian sesuatu
yang dapat menyebabkannya tertutup dengan sebagian sesuatu
yanB dapat membuatnya tersingkap secara tiba.tiba saat men-
dengarkan-Nyu.
Minta ampun hakikatnya mencari penutup (sitru) dan am-
p unan adalah tutupnya. Seakan-akan se se orant y-ang m ohon am-
pun mengabarkan bahwa dirinya mencari peiutup hatinya ketika
terkaman Al-Haqq (ketersingkapan hakikat) membersit di hatinya.
Dengan demikian, tidak ada ketetapan bagi makhluk saat ber-
sama keterwujud an Al-Haqq. Dahl suatu hadis diielaskan:
J +ttq-*;$ *r'*lJs )
{d""!" } ?;; !)\i
" S und.ainy a ter singkap wajah-N y a, nis@a lczagungan tnrurb,
wajah-Nyau membakar semua yang diketahui penglilwtan."
14. MUHADHARAH, MUKASYAFAH, DAN MUSYAHA.
DAH
Muhadharafu adalah kehadiran hati, kemudian setelah itu
terjadi mukasyafah, yaitu kehadiran hati yang disertai kejelasan
(ketersingkapan), kemudian timbul musy ahadah, y aitukehadiran
Al-Haqq (dalam hati) tanpa bingung dan linglung. Iika "langit
sirri" (rahasia ketuhanan) bersih dari "mendung sitru", maka
"matahari kesaksian" terbit dari bintang kemuliaan.
t2Sabhaat wajhillah maknanya adalah cahaya-cahaya Allah. Hadis
dikeluarkan Imam Muslim dalam Snhihnya.
90 Sqet 7a,//e4 **4
"uul