Page 100 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 100
syarab (minuman cinta) tidak akan membuatnya mabuk. Salik
yang telah mencapai tingkatan ini, akan selalu dalam kondisi
sadar (tidak mabuk) bersama A l-Haqq danfana' (lenyap atau tidak
terpengaruh sama sekali) dari semua yang bersifat eksis, status,
atau nasib keduniaan. Dia tidak akan telpengaruh oleh apa yang
datang kepadanya dan tidak berubah dari sesuatu yant dia ber-
sama-Nya. Barangsiap a sini-ny a (sesuatu yang bersifat rahasia)
jemih, malcasyarab tidak akan mengeruhkan dirinya. Barangsiapa
syarab telah dijadikan makanannya, maka dia tidak akan mampu.
bertahan kecuali dengannya dan tidak bisa stabil (sadar atau tidak
mabuk) dengan tanpa kehadirannya (syarab). Mereka bersyair:
Arak ailalnh minuman lumi
jika knmi belum meruSalannya
lcami tillak mungkin bisa hidup
Saya heran terlwdap orang yang
mengatalan aht ingat TVlunht
milgary saya lup lalu
saya mengingatlannya
tmtang aW yaflg saya lupalan
wya minum cinta
segelas detni segelas
. minuman tidak juga lubis
dan saya belum' juga merasa puas
Yahya bin Mu'adz pernah menulis sepucuk surat kepada
Abu Yazid Al-Busthami. Isi suratnya sebagai berikut:
'Ya, di sinilnh! Dari minum segelas cinta, sesudahnya tillak alan
fiErasa hnus lagi."
Remudian Abu Yazid membalasnya:
"Dari sinilah, saya hcran atas lcelemahan keadaanmu, orang yang
meminum lautan (cinta) alam. Dia selalu membulu mulutnya lebar-
lebar meminta tambah minuman."
Ketauhilah, sesungguhnya gelas-gelas (minuman atau syarub
yang menjadikan) keterdekatan tampak dari yang gaib, dan tidak
akan berputar kecuali di atas rahasia-rahasia gigitan, dan ruh
dari kelembutan sesuatu terbebaskan.
E5 % 7.4t -'ilr ?...*l