Page 99 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 99
membuatnya jatuh pingsan dalam posisi tersungkur. Kerasnya
tununt dan kekokohan struktur fisiknya menjadi hancur berke-
ping-kepint dan rata dengan tanah ketika Tuhan menampakkan
diri-Nya.
Salik dalam keadaan sukru-nya mampu menyaksikan hnl
(keadaan mabuk) dan dalam keadaan sluhut-nyadapat menyak-
sikan ilmu, kecuali jika keadaarr sukru-nya terpelihara, tidak
dengan paksaan, dan dalam lul-ny a slwhutu-ny ajuga telpelihara
dengan pengontrolan perilakunya. Slahul dan sulau k eberadaan-
nya setelah kemunculan rasa dan minum.
TI.DZAUQ DAN SYARAB
Di antara kumpulan istilah tasawuf yang berlaku di kalangart
kaum sufi adalah dzauq (rasa) dansyarab (minum). Istilah ini mere-
ka gunalqn untuk mengungkapkan buah tajalli (penartpakan
sifat-sifat dan nama-nama Tuhan) dan nilai-nil ailasyaf (ketersrng-
k p* tabir misteri ke-Mahamutlak-an lirhan) serta kehadiran
kejutan-kejutan yang muncul spontan. Dalam proses penapakan
pencarian hakikat dari aspek ini, tahapan pertama adalah dzauq,
kemudian syarab, darrakhimya irtiwa' (minum sepuas-puasnya).
Keiernihan perilaku sallk mengharuskan pelakunya mem-
peroleh dzauq (merasakan kelezatan) makna-makna. Ketepatan
pemenuhan atas matuziht Qruqam,pos?os spiritual atau tahapan-
tahapan pencapaian makna spiritual, seperti ketepatan peme-
nutran pencapaian tnaqam dzauq) mengharuskan pe-takurya me-m-
peroleh syarab, dan keberlangsuntan yang terus-menerus dalam
meminum kandungan makna spiritual (syarab yang sambung-
menyambung) memastikan pelakunya memperoleh irtiwa' .
S alik y ang mengalam i dzau q adalah "pemab uk " y arrg pura-
pura. Salikyang mengalamisyarab adalah "pemabuk" yang se-
sungguhnya. Dan, salik y ang mencapai ir tiwa' hakikatnya orant
yang "sadar". Barangsiapa kuat cintanya (pada AUah), maka
syarab-nyaalon berlangsung secara terus-menerus. Jika sifat ini
yang dimotori kekuatan cinta yang bekerja secara aktif, maka
%?<dl ?.-al E5