Page 94 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 94
Yang pertama fana' dari dirinya lalu muncul sifat-sifatnya,
dan ke-bgqa'-an sifat-sifatnya mengada dengan sifat-sifat A l-Haqq,
kemudian mengalamifaru' lagi dari sifat-sifatAl- Haqq,lalu mun-
cul kesaksiannya bersama penampakan Al-Haqq, kemudian tim-
bul fana' berikutnya dari kesaksimlce-firu'-annya bersama kehan-
curan dirinya dalam wujud Al-Haqq.
9. GHAIBAH DAN HADHUR
Glwibah adalah ketiadaan (kekosongan) hati dari ilmu yang
berlaku bagiahwal (kondisi atau pola perilaku) makhluk karena
(terhalang oleh) kesibukan rasa dengan "sesuatu yang datan6"
(warid, kehadiran rasa alam spiritual) kepadanya. Kemudian,
keberadaan rasa terhadap diri dan lainnya menjadighaibah
Gaifr.
atau hilang) sebab kehadiran ara r id ituyang berujud dalam bentuk
kesadaran akan ingatan pahala dan siksa.
Diriwayatkan bahwa ketika Rabi' bin Khaitsam berkuniung
ke rumah Ibnu Mas'ud r.a. dan lewat di depan kedai seorant
pandai besi, dia melihat sepotong besi yang dibakar di tungku
ubupan besi dalam keadaan merah membara. Tiba-tiba matanya
tidak kuat memandang lalu pingsan seketika. Setelah siuman,
Rabi' ditanya, lalu menjawab, "Saya ingat keadaan penduduk
neraka (yang sedang dibakar) di neraka."
Sebuah kejadian yang santat aneh pemah menimpa Ali bin
Husin. Rumah yang ditempatinya terbakar saat dia menjalankan
salat, dan dia tidak bergeming sedikit pun dari sujudnya ketika
api mulai menjalar ke tempakrya salat dan kemudian memusnah-
kan rumahnya. Para tetangganya heran, lalu menanyakan kea-
daannya. "Api yang amat besar sangat menggelisahkanku dari-
pada api ini," jawabnya.
Terkadang kondisi ghaibah disebab kan oleh kete rsingkapan
sesuatu dalarn dirinya dengan A/- H aq q, kemudian keberadaannya
berbeda menurut perbedaan ahural-ny a.
Keadaan (hat)y*gmengawali Abu Hafsh An-Naisaburi saat
rneninggalkan pekerjaannya di kedai pandai besinyadimulai dari
E0 %.2 Kalt 4 'Ze
"uul