Page 93 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 93
Wanita-wanita bangsawan Mesir ini ketika melihat ketam-
panan waiah Yusuf a.s. saat melintas di depan mereka, mereka
terkeiut, malu, settrn, kagum, dan amat kesengsem, sehingga
tidak terasa pisau yang dipegantnya rnemotong tangan mereka
sendiri. Mereka adalah selemah-le mahnya manusia.
i;-;.rr, vf fu ir (p ilt7 i.;c ;.h':
1rl ,; ,.)
"DAn, mereka mengataknn, 'Mahasempurna Allnh, tidaklah ini
mnnusia melainlun mahilat yang mulia.'" (QS. Yusuf: 31)
Ini merupakan gambaran makhluk yung lupa terhadap ke-
beradaan (kondisi) dirinya ketika bertemu makhluk yang lain.
Maka, bagaimana menurutmu jika seseor.rng tersrngkap (mula-
syafah) dari tabir yang menuttpiAl-Haqq.Iika makhluk saja bisa
lupa akan keberadaan rasa terhadap dirinya dan sesama makh-
lul<nya, maka apa tidak akan lebih menakjubkan (lupa, tak sadar,
dan lalai) jik" y*g ditemuinya adalah Al-Haqq.
Barangsiap a fana' dari kebodohannya, maka drabaqa' dengan
ilmunya. Barangsiapa fana' dari syahwatnya, maka dia baqa'
dengan tobatnya. Barangsiap afana' dari kesenangan dunia, maka
dia baqa' dengan zuhudnya. Barangsiap a fana' dari angan-angan-
nya, maka diabaqa'dengan kehendaknya, dan demikian seterus-
nya dalam keseluruhan proses penyempurrraan akhlak. Jrkasalik
fana' dari sifat-sifatnya yang tersebut,di atas, maka dia naik dari
ke-fana'-anrrya yang fana' dari fana'-nyu. Salik yang mengalami
faru' semacam ini sadar akanke-fana'-anrrya dan melihat proses
ke-fana'-anrrya. Hal ini seperti yang tergambar dalam syair di
bawah ini:
suatu kaum tersesat di
tanah lengaflg yang sunyi
laum yang lain tersesat
di medan (gemuruh) cinta
maka mereka farra' kemudian
farra' kemudian fana' (lagi)
dan baqa' dengan baqa' dari
(karena) dekatnya dengan Tuhan
%cAtt%dl 79
"...a.1