Page 96 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 96

annya dari keberadaan  makhluk  menjadikannya  hadhur  (hadir)
               bersamaAl-Haqq.Jika  semua yang ada ini pada sirna, maka  keber-
               adaan hadhur rnengada menurut ttngkat ghaibah-nya.  Jika  dikata-
               kan "fulan  hadir," artinya dia hadir dengan  hatinya ke haribaan
               Tuhannya  dan lupa pada selain-Nyu,  kemudian  dalam keludhur-
               annya  segalanya  menjadi  tersingkap  menurut derajatnya dengan
               curahan sejumlah  makna (pengertian,  kesadaran,  dan keraha-
               siaan ketuhanan) yu^g dikhususkan  Allah untuknya.

                    Terkadang  dikatakan  (bahwa  keberadaan hadhur) dikarena-
               kan kembaltnya salik pada rasanya  dengan  ahwal jiwanya,  dan
               ahual kemakhlukan  yant kembali (kepada Tuhannya)  dari alam
               ghaibah-nya.  Yang pertama hndhur dengan Al-Haqq, dan yang
               kedua ludhur  dengan  makhluk.  Ahwal manur;ia dalam  ruqam glni-
               bah berbeda-beda.  Sebagian mengalaminya  tidak terlalu lama,
               sebagian lagi dalam masa yang abadi (sampai mati).
                    Dikisahkan bahwaDzurNun Al-Mishri,  seorant guru sufi
               besat pemah mengutus sesiorang dari pengikutnya datang ke
               rumah Abu Yazid Al-Busthami untuk mempelajari  sifat-sifatrya.
               Setibanya di Kota Bustham,  utusan ini bertanya  pada seseorant
               tentang rumah Abu Yazid, kemudian pergi menuju tempat yang
               dituniuk dan bertamu ke rumahnyl. Di sana terjadi dialog teologis
               yang santat menawan.
                    " Apu yang kamu kehendaki?"  tarrya Abu Yazid.
                    "Tuan AbuYazid."
                    "Siapakah  Abu Yazid? Di mana Abu Yazid? Saya sendiri
               dalam pencarian  Abu Yazid?"
                    Utusan ini keluar seraya berteriak,  "Dia gla!" Kemudian
               dia kembali ke rumah gunrnya, DzrnNun,dan melaporkan semua
               yang disaksikan.  Tiba-tibaDzr.rnNun  menangis, "saudaraku, Abu
               Yazid telah pergi bersama orang-orang  yang pergi menuiu
               Allah."



               10. SHAHWU DAN SUKRU

                    Shahwu  (sadar dari kemabukan) adalah kembalinya  salikpada
               rasa setelah  mengalami  ghaibah.  Sedangkan sukru (mabuk cinta


               tlz   Sula  Ka4L-'l(ru ?uu/
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101