Page 103 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 103

sifat kesaksiannya,  dan pemilik tajalli selarnanya  berada dengan
          sifat ketundukannya.
               Sitru bagi hamba yant awam adalah siksaan  dan rahmat
          bagi hamba yang khusus  (seorang  sufi yang telah mencapai ting-
          katan khusus), karena  seandainya  Dia tidak menutupi mereka
          (orang-orang khusus) atas apa-apa yang dengannya rnereka men-
          jadi tersingkap, rnaka mereka pasti musnah ketika berada di ke-
          kuasaan Al-Haqq. Akan tetapi, Dia menampakkan  (tajalli) pada
          mereka sebagaimana menutup  (sitru) mereka (sehingga  mereka
          tidak musnah).
               Manshur Al-Maghribi  menceritakan tentant seorang fakir
          yang mendatangi (untuk mencari pertolongan) seorang Arab
          yang hidup (berkecukupan),  lalu seorErng pemuda menolongnya.
          Ketika pemuda  ini sedang melayani  si Fakir, tiba-tiba  dia pingsan
          (sitru). Si Fakir heran, kemudian  bertanya (pada orang-orang di
          sekitarnya)  tentang keadaannya, lalu oleh mereka dijawab,
          ?emuda itu mempunyaisaudara sepupu wanita  yang telah lama
          dirindukannya. Suatu saat saudaranya  itu lewat dan masuk
          kemahnyqperkemahan wanita). Namun, sebelum  masuk ke per-
          kemahan,  puncung  pakaiannya tersingkap  diterbangkan  angin
          danpemuda  itu melihatnya  sehingga  membuatnya  pingsan  seke-
          tika."
              Beberapa hari kemudian  si Fakir mendatangi  pintu perke-
          mahan si gadis dan berkata  kepadanya  dari arah luar, "Seorang
          pemuda aneh mempunyai  kehormatan dan hak pada diri kalian
          (si anak gadis dan kelualganya).  Sekarant  saya datang kepadamu
          meminta belas kasihan untuknya tentang keinginan  pemuda aneh
          itu. Bersimpatilah kepadanya yang dia telah lama sangat mencin-
          taimu."

              "subhaanallah, engkau,  seorant  pria yang berhati'bersih,  se-
          mentara dia seorang pemuda yang tidak mampu  menyaksikan
          ketersingkapan  puncung pakaianku, maka bagaimana dia mam-
          pu menggauliku?"  jawab si gadis.

              Kehidupan orant-orant yantawam berada dalam  keadaan
          tajalli dan kesengsaraan mereka dalam keadaan sifru. Adapun
          orant-orang yang khusus  berada di antara  kehilangan akal dan
          hidup karena mereka menjadi linglung ketika Tuhan ber-tajalli


                                                 actL*?.ctLl          t9
                                                            "aa4
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108