Page 303 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 303
"Awal maqam murid adalah kemunculan iradah Al-Haqq
dengan keguguran iradahnya sendiri," kata Al-Wasithi.
"Hal yang paling memberatkanmurid adalah mempergauli
musuh dengan balk," pesan Yahya bin Mu'adz.
"Jika saya melihat murid sibuk dengan hal-hal yang ringan,
dispensasi, dan usaha (cari nafkah), maka tidak ada sesuatu yang
mendatanghyu," kata Yusuf bin Husin.
Dalam suatu kesempatan, Imam' Al-Junaid ditanya tentang
masalah iradah dau.t murid. " Ap^ yang bisa. dimiliki para murid
dalam perjalanan hikayat?" tanya seorang santri.
"F{ikayal adalah tentara-tentara Allah Yang dengannya
memperkuat hati orant mukmin."
"Apakah dalam hal ini Tuan punya saksi?"
"Ya. Yaitu firman Allah yang berbunyi:
r):,ti,.4 6,p1,,Gi, |*'*, >,r,
(rt. : rr)
'Dan semua kisah ilari rasul-rasul Kami ceritalun lcepadamu,
yaitu kisah-kisahyang dengannya Kami teguhlun lntimu'
(QS. Hud: 1201."
L,ebih jauh knam Al-]unaid menjelaskan ,'Muridyangbenar
adalah seoranS yang tidak butuh ilmu para ulama. Adapun per{ee-
daan antara murid (orang yang berkehendak dalam arti sebagai
subjek) dan murad (orang yang berkehendak dalam arti sebagai
objek, yakni yang dikehendaki supayaberkehendak) adalah seba-
gai berikut. Seorang murid hakikatnya adalah seorant yang dike-
hendaki (murad) Allah karena jikatidakada kehendak Allah yang
dengannya dia bisa berkehendak, maka dia bukanlah seorang
murid. Hal itu dikareha tidak ada sesuatu di alam raya ini selain
apa yang dikehendaki Allah. Sedangkan murad adalah mnridkare-
na jika Al-Haqq menghendaki seseorang untuk menjadi murid
dengan kekhususan (berupa suatu murad), maka Dia memberi
pemaharnan makna iradah. Akan tetapi, para ahli sufi membeda-
kan antara murid dan murad. Murid bagi mereka adalah seorant
hL. - ?.r. *l/a 289
"asht. "e.Lat