Page 472 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 472
Dia selalu hadir di hati
lalu menetap di dalam-Nya
saya tidaklah lupa
sehingga hnrus mengingat -N ya
Dia adalahTuhan saya
dan tempat yang bisa dipercaya
bagianku dari-N y a sangatlah melimpah
Ja'far bin Nashr pernah bertanya kepada Bakran Ad-Dina-
wari yang pemah mengabdi kepada Asy-Syibli, " Apu yang per-
nah kamu lihat darinya (Asy-Syibli)?" Ia menjawab, "la pemah
berkata,'Saya mempunyai uang satu dirham yang menyik-
Belap
saku. Saya telah mensedekahkan beberapa ribu lainnya, maka
tidak ada yang paling menyibukkanku selain satu dirham ini.'
Kemudian ia berkata, 'Wudukanlah saya untuk salat.' [^alu saya
melakukannnya tetapi lupa menyela-nyelai jenggotnya. Ia mena-
han lidahnya (tidak mau bicara), lalu memetang tanganku dan
dimasukkan ke dalam jenggotnya, kemudian ia mati."
la' far menangis dan berkat a, " Ap ayang akan kamu katakan
tentang seorant laki-laki yang tidak pemah mengabaikan adab
(ajaran) syariat sampai akhir hayatnya."
Ali Al-Muzayyin berkata, "Saya pernah berada di Mekkah,
semoga Allah senantiasa melindunginya, dan merasa gelisah.
Saya keluar menuju Madinah Al-Munawwarah. Ketika sampai
di Bi'r Maimun,160 saya bertemu seorang pemuda tergeletak. Saya
pun mendekatinya dan temyata dia dalam keadaan nazn' (seka-
rat). Saya mencoba menuntunnya pada kalimat tauhid dengan
mengatakan,'Ucapkan Laa llaaha lllallaah!' Tiba-tiba dia membuka
matanya dan bersyair:
jika aku telah mati
maka cinta pada Allah telah memenuhi hatiku
rnemang dengan penyakit cinta
orang-orang mulia aknn mati
150Bi'ir Maimun di Mekkah. Nama ini dinisbatkan kepada Maimun
bin Khalid bin Amir Al-Hadrami. Di dekatnya terdapat makam Abu
Ja'far AI-Manshur.
458 S4*la k/a* ?t*<
".4.ru1