Page 475 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 475

memanjakanku?' Kataku,  'Wahai  Tuan, apakah  ada kehidupan
           setelah kematian?'   fawabnya,  'Bahkan saya ini hidup. Setiap
           orang yang mencintai  Allah adalah hidup. Kelak tidak ada yang
           mencelakakanmu  lantaran  aku, wahai Rudzabari.  "'

                Diriwayatkan  bahwa Abul Hasan Ali Al-Ashbihani  berkata,
           "Tidakkah kamu tahu bahwa saya akan mati seperti orant-
           orant yang telah mati. Mereka sakit dan berobat kemudian mati,
           namun saya akan mati dengan dipanggil."
                "Wahai Ali!" Tiba-tiba ada suara memanggitrya  saat dia
           berjalan.
                "Ya,,," jawabnya kemudian  ia meninggal.

                Abul Hasan Ali Al-Muzayyin menuturkan  pengalamannya,
           "Ketil@  Abu Ya'qub Ishaq An-Nahrajuri  sakit keras yang  mengErn-
           tarkannya  pada kematian, saya berkata kepadanya, 'IJcapkan
           I-aa llnaha lllallaah.' Mendengar  anjuran saya, ia hanya tersenyum
           seraya menatap saya. 'Maksudmu  saya yant [amu suruh,' kata-
           nya kemudian, 'Demi  kemuliaan Dzat Yang tidak pernah  menci-
           cipi kematian,  tiadalah  pemisah antara aku dan Dia selain kemu-
           liaan-Nya.'Ia  tampak tenang sebelum akhirnya meninggal. Ali
           Al-Muzayyin  berkata  seraya  memetant  jenggotnya,'Seorang
           tukang bekam  seperti saya mentalqin  (menuntun) kalimat
           syahadat  kapada  waliyullah  (maksudnya Abu Ya'qub Ishaq An-
           Nahrajuri). Sungguh malunya say a.' Al-Muzayyin-pun menangis
           setiap kali teiingat hikayat  ini."

               Abul Husin Al-Maliki menuturkan kisahnya: Saya pernah
           menemani l(hairan An-Nassaj  selama  bertahun-tahun.  Delapan
           hari sebelum wafatnya, ia sempat  berkata kepadaku, "Saya akan
           mati hari Kamis pada waktu Magrib, dan saya akan dimakamkan
           pada hari  Jumat,  maka  janganlah  lupa pesanku  ini." Abul Husin
           kemudian melanjutkan  kisahnya,  "Setelah itu saya lupa pesannya
           sampai  tiba hari  Jumat  dan saya baru tahu ketika bertemu  dengan
           seseor.rnt yang memberitahukan  kematiannya  kepadaku. Saya
           terkejut dan segera beranjakpergi untuk menghadiri jenazahnya.
           Di sana saya menjumpai orarlg-orang  yant sedang pulang
           dengan  mengatakan,'   Jenazahakan   dimakamkan hari  Jumat  sebe-
           lum salatJumat.'Saya  kemudian memutuskan  untuk tetap meng-
           hadiri (mengantarkan) jenazahnya. Temyata benar jenazahnya


                                      ?ugAaan  ,..La  Pqdaataa ?eu SalL  6l
   470   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480