Page 473 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 473

Dia kemudianmenariknapas  sekali danakhimya mati. Saya
           memandikannya,  mengkafani  dan mensalatinya  sekalian. Ketika
           selesai menguburkannya, hati saya tenang dan tidak gelisah lagi
           untuk melanjutkan  perjalanan. Kemudian saya kembali  melang-
           kah menuju Mekkah, semota  Allah senantiasa melindunginyal'

                Sekelompok sufi pemah ditanya,  "Apakah kamu sen.rnt ma-
           ti?" Mereka  menjawab, "Kembali kepada  Tuhan yang selalu diha-
           rapkan kebaikannya adalah  lebih baik daripada menetap  bersama
           orang yang tidak bisa diharapkan kebaikannya."
                Diriwayatkan  juga dari Al-Junaid  yant menceritakan,  "Saya
           pemah berada di sisi guru saya lbnul Kuraini ketikabeliau henciak
           wafat. Saya memandang  langit dan beliau mengatakan,  "Jantht"
           Kemudian  saya mem:rndang  bumi dan beliau  kembali menang-
           gapi, "Jauh!"  Maksudnya,  beliau mengatakan  bahwa Dia lebih
           dekat kepadamu daripada kamu memandang langit atau bumi,
           bahkan D[a ada di balik tempat  (di depan)-mu ." Say ajugapemah
           mendengar salah seorang  sahabat kami berkata bahwa ketika
           akan wafat, Abu Yazid berkata,  "Tidaklah aku mengingat-Mu
           kecuali jika saya lengah dari-Mu, dan tidaklah Kamu mencabut
           nyawaku  kecuali sebentar  lagi."

               Abu Ali Muhammad Ar-Rudzabari  berkata, "Saya masuk
           Mesir, Saya lihat orang-orang sedang  berkumpul. Mereka  berkata,
           'Kami  merawat jenazah seorang pemuda.  Sebelumnya seseorant
           dari kami mendengar  dia berkata  dalam nada syair:  Telah  besar
           keinginan seor.rng hamba yang rindu untuk melihat-Mu.  Selesai
           mengucapkan kalimat  ini, dia menarik napas  sekali tarikan dan
           meningggal."'

               Diceritakan  ada sekelompok  orang datang kepada  Mimsyad
           Ad-Dinawari  ketika ia sedang sakit keras.  Merekaberkata  kepada-
           nya," Apayang telah dilakukan Allah kepadamu.  Apa yang telah
           diperbtrat-Nya?"
               "Sejak  tiga puluh tahun, surga dan seisinya telah diperlihat-
           kan kepadaku, namun saya tidak meliriknya sama sekali,"
           katanya. Dan, ketika maut hendak membawanya terbang, mereka
           kembali bertanya, "Bagaimana kamu memperoleh hatimu?"
               "Seiak tiga puluh tahun saya kehilangan hati." Seiring de-
           ngan habisnya kata-kata  itu, napasnya berhenti dan dia pergi ke

                                      'Taqhta* kl*e  fudaata- fu4 *Lt   459
   468   469   470   471   472   473   474   475   476   477   478