Page 474 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 474

Tuhannya.
                   Kematian Abul Husin bin Bunan disebabkan oleh terjadinya
              sesuatu  di dalam hatinya yang membuatnya pergi tak tentu arah
              tujuannya. Orang-orang  menemukannya  tergeletak di padang
              sahara tempat pemukiman bani Israil. Kemudian ia membuka
              kedua matanya dan berkata, "Merumputlah!  Ini adalah tempat
              merumput para kekasih."  Lalu keluarlah  ruhnya (mati).
                   Abu Ya'qub Ishaq An-Nahrajuri  bercerita,  "Saya pernah
              berada di Mekkah Al-Mukarramah,  semoga Allah melindungi-
              nya. Kemudian seorang miskin mendatangiku dengan  membawa
              uang satu dinar sambil meninggalkan pesan,'Jika besok saya
              mati, maka pakailah setengah  dinar uang ini untuk kuburku,
               dan setengahnya  lagi untuk mempersiapkan  jenazahku.'  Saya
              bergumam,  'Pemuda  ini tidak waras. Ia telah kelaparan sehingga
               datang ke Hijaz.' Keesokan  harinya ia datang  dan masuk  mesjid
               Al-Haram untuk thawaf, kemudian  pergi dan tidak lama kemu-
               dian tubuhnya direntangkan  di atas tanah. Melihat  ini saya
               kembali bergumam, 'Dia ini pura-pura  mati.' Kemddian saya
               mendatanginya  dan menggerak-gerakkan  tubuhnya.  Ternyata dia
               telah meninggal.  Saya heran dan segera memakamkarrnya  seperti
               yang dipesankannya."'
                   Diceritakan  bahwa ketika keadaan Abu Utsman  Sa'id Al-
               Hiri mulaiberubah, puteranya  yangbemama Abu Bakar merobek
               baju kemejanya. Abu Utsman  membuka  kedua matanya dan ber-
               kata, "Wahai Anakku, sesungguhnya  menampakkan  diri dengan
               melanggar sunnah  Nabi adalah termasuk ria di batin."
                   Diceritakan bahwa Ahmad bin Atha' pernah masuk  rumah
               Al-)unaid ketika dia akan meninggal. Ahmad mengucapkan
               salam dan Al-l;:naid menjawabnya  dengan lambat (pelan) kemu-
               dian berkata, "Maafkanlah  saya. Saya masih  membaca zikir."
               Selesai  berkata  demikian,  dia langsung wafat.
                   Abu Ali Ahmad Ar-Rudzabari  meriwayatkan,  "Pernah da-
               tang kepadasaya  seorang  miskan lalu ia mati, maka saya mema-
               kamkannya. Saya membuka wajahnya untuk meletakkannya di
               atas tanah agar Allah merahmatinya karena keasingannya.  Tiba-
               tiba ia membuka kedua matanya dan berkata,'Wahai Abu AIi,
               apakah kamu akan menghinaku di hadapan  Dzat yang telah


               460  Sl*la  Kalar   'l(ru
                                     "a4ael
   469   470   471   472   473   474   475   476   477   478   479