Page 131 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 131
114 | H a d i t s J i b r i l
kafir. Seandainya Allah berkehendak semua makhluk-Nya
beriman kepada-Nya, maka mereka semua pasti beriman
kepada-Nya. Allah berfirman:
ِ
َ
ُ
) ٜٜ ْ:سنوي( ْ اعيجم ْ ْ مهلك ْ ِْ ضرَْ ِ ْ ْ ف ْ لأا ْ َ ْ ْ نم ْ نمََ ْ لآ ْ كبر ْ ْ ءاش ْ ْ وَ لو
َ
َ
ْ
ْ َ
ً
َ َ
َ َ
ْ ُ
“Dan seandainya Tuhanmu (Wahai Muhammad)
berkehendak, niscaya seluruh yang ada di bumi ini
akan beriman”. (QS. Yunus: 99).
Tetapi Allah tidak menghendaki semuanya beriman kepada-
Nya. Namun demikian Allah memerintah mereka semua
untuk beriman kepada-Nya. Maka di sini harus dipahami,
bahwa “kehendak Allah” dan “perintah Allah” adalah dua
hal berbeda. Tidak segala sesuatu yang dikehendaki oleh
Allah adalah sesuatu yang diperintah oleh-Nya. Dan tidak
segala sesuatu yang diperintah oleh Allah adalah sesuatu
yang dikehendaki oleh-Nya.
Perkataan sebagian orang “Segala sesuatu adalah atas
perintah Allah”, atau “Banyak sekali perbuatan kita yang
tidak dikehendaki oleh Allah (maksudnya kemaksiatan-
kemaksiatan)”, adalah perkataan yang salah. Karena Allah
tidak memerintahkan kepada perbuatan-perbuatan maksiat
atau kekufuran. Namun demikian, kejadian kemasiatan atau
kekufuran tersebut adalah dengan kehendak Allah.
Perkataan yang benar ialah; Segala sesuatu yang
terjadi di alam ini adalah dengan kehendak Allah, dengan
Taqdir-Nya dan dengan Ilmu-Nya. Kebaikan terjadi dengan
kehendak Allah, dengan Taqdir-Nya, dan dengan Ilmu-Nya,
serta kebaikan ini juga dengan perintah-Nya, mahabbah-Nya,