Page 133 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 133
116 | H a d i t s J i b r i l
ِ
ْ
َّ
) ٘ٙ ْ ( ْ نودبع يل ِ َِّ ْ ْ لاإ ْ ْ سنِ َ ْ ْ لإاو ْ نْ ِ ْ لجا ْ تقَ ْ لخ امو
ْ
َُُْ
ُ َ
ََ
َ
“Dan tidaklah Aku (Allah) ciptakan manusia dan
jin melainkan Aku perintahkan mereka untuk
menyembah-Ku”. (QS. adz-Dzariyat: 56).
Makna firman Allah “Illa Li-Ya‟budun”, artinya “Illa Li
Amurahum Bi „Ibadati”. Bahwa Allah menciptakan manusia
dan jin tidak lain ialah untuk Dia perintahkan mereka
beribadah kepada-Nya. Makna ayat ini bukan “Aku (Allah)
ciptakan manusia dan jin melainkan aku berkehendak pada
mereka untuk menyembah-Ku”. Karena jika diartikan bahwa
Allah berkehendak dari seluruh manusia dan jin untuk
beriman atau beribadah kepada-Nya, maka berarti kehendak
Allah dikalahkan oleh kehendak orang-orang kafir. Karena
pada kenyataannya tidak semua hamba beriman dan
beribadah kepada Allah, tapi ada di antara mereka yang kafir
dan menyembah selain Allah. Tentu mustahil jika kehendak
Allah dikalahkan oleh kehendak makhluk-makhluk-Nya
sendiri.
b. Kisah Hikmah
Diriwayatkan bahwa suatu ketika seorang Majusi
berbincang-bincang dengan seorang Qadari. Seorang Qadari
(pengikut faham Qadariyyah) ialah orang yang berkeyakinan
bahwa segala perbuatan manusia adalah ciptaan manusia
sendiri, bukan ciptaan Allah. Kaum Qadariyyah adalah kaum
yang ingkar terhadap Qadar Allah. Mereka mengaku sebagai
orang-orang Islam, namun pada hakekatnya mereka adalah
orang-orang kafir.