Page 136 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 136
H a d i t s J i b r i l | 119
“Allah menyesatkan terhadap orang yang Dia
kehendaki, dan memberi petunjuk kepada orang
yang Dia kehendaki”. (QS. an-Nahl: 93).
Kedua: Qadla Mu‟allaq, yaitu ketentuan Allah yang
berada pada lambaran-lembaran para Malaikat. Para Malaikat
tersebut mengutipnya dari al-Lauh al-Mahfuzh. Seperti si
fulan misalkan, apa bila ia berdoa maka ia akan berumur
seratus tahun, atau akan mendapat rizki yang luas, atau akan
mendapatkan kesehatan, dan seterusnya. Namun, misalkan si
fulan ini tidak mau berdoa, atau tidak mau bersillaturrahim,
maka umurnya hanya enam puluh tahun, ia tidak akan
mendapatkan rizki yang luas, dan tidak akan mendapatkan
kesehatan. Inilah yang dimaksud dengan Qadla Mu‟allaq atau
Qadar Mu‟allaq, yaitu ketentuan-ketentuan Allah yang berada
pada lebaran-lembaran para Malaikat.
Dari uraian ini dapat dipahami bahwa doa tidak dapat
merubah ketentuan (Taqdir) Allah yang Azali yang
merupakan sifat-Nya. Karena mustahil sifat Allah
bergantung kepada perbuatan-perbuatan atau doa-doa
hamba-Nya. Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala
sesuatu, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya suatu apapun.
Allah maha mengetahui perbuatan manakah yang akan
dipilih oleh si fulan dan apa yang akan terjadi padanya sesuai
yang telah tertulis di al-Lauh al-Mahfuzh.
Namun demikian doa ini adalah sesuatu yang
diperintahkan oleh Allah atas para hamba-Nya. Dalam al-
Qur‟an Allah berfirman: