Page 134 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 134
H a d i t s J i b r i l | 117
al-Qadari berkata kepada al-Majusi: “Wahai orang
Majusi, masuk Islam-lah engkau!”.
Al-Majusi ini tahu bahwa Tuhan orang-orang Islam
adalah Allah, maka ia menjawab: “Allah tidak berkehendak
agar saya masuk Islam…!”.
Al-Qadari berkata: “Tidak begitu. Sesungguhnya
Allah berkehendak supaya engkau masuk Islam. Namun
engkau sendiri tetap berkehendak dalam kekufuranmu…!”.
Al-Majusi berkata: “Jika demikian, maka berarti
kehendakku mengalahkan kehendak Tuhanmu. Karena
buktinya sampai saat ini aku tidak berkehendak keluar dari
agamaku…!”.
Al-Qadari terdiam seribu bahasa. Ia tidak bisa
“menundukkan” orang majusi tersebut karena kesesatannya
sendiri. Pertama; al-Qadari sesat karena ia berkeyakinan
bahwa segala perbuatan manusia adalah ciptaan manusia itu
sendiri. Kedua; ia sesat kerena ia tidak membedakah antara
kehendak Allah (Masyi‟ah Allah) dengan perintah Allah (Amr
Allah).
c. Takdir Allah Tidak Berubah
Di atas telah dijelaskan bahwa segala sesuatu terjadi
dengan kehendak Allah. Apa bila Allah menghendaki sesuatu
akan terjadi pada seorang hamba-Nya, maka pasti sesuatu itu
akan menimpanya, sekalipun orang tersebut bersedekah,
berdoa, bersilaturrahim, dan berbuat baik kepada sanak
kerabatnya; kepada ibunya, dan saudara-saudaranya. Artinya,