Page 95 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 95
78 | H a d i t s J i b r i l
Kemudian yang dimaksud beriman kepada para Rasul
Allah artinya mencakup juga beriman kepada para Nabi yang
bukan sebagai Rasul. Dengan demikian, iman kepada para
Rasul Allah adalah mempercayai utusan-utusan Allah, baik
yang sebagai Rasul, maupun yang hanya Nabi saja. Adapun
Nabi yang sekaligus sebagai Rasul pertama adalah Adam,
dan Nabi serta Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad -
„Alaihim ash-Shalah Wa as-Salam-.
Para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah merupakan
karunia dan rahmat dari-Nya bagi para hamba-Nya. Karena
dengan akal semata manusia tidak akan mampu mengetahui
perkara-perkara yang bisa menyelamatkannya di akhirat
kelak. Maka dengan diutusnya para Nabi dan Rasul, menjadi
dapat diperoleh maslahat-maslahat yang pokok bagi
manusia, karena memang manusia sangat membutuhkan
kepada kehadiran para Nabi dan para Rasul.
a. Kenabian (An-Nubuwwah)
Kata an-Nubuwwah berasal dari kata an-naba‟ yang
berarti kabar atau berita, karena kenabian adalah
penyampaian berita atau pemberitaan dari Allah. Atau kata
tersebut berasal dari kata an-Nabwah yang bererti ar-Rif‟ah
yang berarti ketinggian, karena memang derajat para Nabi
sangat tinggi dan mulia. Kerasulan adalah derajat yang paling
tinggi dan mulia. Tidak ada derajat amal ibadah, keta‟atan,
kemuliaan, dan kehormatan menurut Allah yang melebihi
diatas kerasulan.
Kenabian tidak dapat diperoleh dengan jalan ibadah
yang sungguh-sungguh, dengan memperbanyak amal saleh,
maupun dengan memperindah akhlak. Kenabian bukan