Page 97 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 97
80 | H a d i t s J i b r i l
Nabi tidak ada yang seorang perempuan, atau yang
berstatus sebagai budak atau hamba sahaya. Seorang Nabi
harus sempurna memiliki panca indra, karena hal ini sangat
perlu dalam mengemban tugas risalah dan segala hal yang
berkaitan dengannya. Rasulullah bersabda:
ِ
ِ
ِ
ِ
ْ ْ مُ كيبن ْ َّ َ ْ َّ نإو َ ْ ْ توَّ صلا ْ ْ نسح ْ ْ وجولا ْ ْ نسح ْ ّ ْ ْ لاإ ايبن ْ ًّ َ ُ ْ ْ للا ْ ثع ب ام ْ َ
َ َ َ
ْ
َ ََ
ْ
َ َ َ
ْ َ
ِ
ْ هاور
) ْ يذمٍٓ ترلا ْ ُ ََ ْ ( اتوص ْ ْ مه نسحأو ْ اهجو ْ ْ مه نسحأ
ً
ْ ُُ ْ
َ
ْ ُُ ْ َ
ًْ َ
َ
َ
“Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi
melainkan ia bagus wajahnya, dan indah suaranya,
dan sesungguhnya Nabi kalian (Muhammad)
adalah yang paling tampan wajahnya dan paling
indah suaranya diantara mereka”. (HR. at-
Tirmidzi).
b. Perbedaan Nabi Dan Rasul
Nabi dan Rasul sama-sama menerima wahyu dari
Allah, dan kedua diperintah untuk menyampaikan wahyu
tersebut. Artinya, baik Nabi maupun Rasul wajib bertabligh.
Adapun perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah sebagai
berikut:
a. Rasul ialah seorang yang menerima wahyu dari Allah
yang menghapus (Nasikh) sebagian hukum-hukum
syari‟at Rasul sebelumnya, atau ia membawa hukum-
hukum yang baru sama sekali. Artinya membawa
hukum-hukum yang belum pernah dibawa oleh Rasul-
Rasul sebelumnya. Sedangkan seorang Nabi yang bukan
Rasul ialah seorang yang menerima wahyu dari Allah
dan datang dengan mengikuti syari‟at Rasul sebelumnya.