Page 243 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 243

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 241

           pengertian  indrawi,  tapi  dalam  pengertian  kedudukan  dan
           ketinggian derajat 254 .
                  Ada sebagian orang yang mengaku diri mereka sebagai kaum
           sufi,  namun  sebenarnya  mereka  adalah  kaum  Mutashawwifah;
           artinya  kaum  sufi  gadungan.  Sebagian  dari  mereka  mengatakan
           bahwa  antara  Allah  dan  makhluknya  terdapat  kesamaan  dalam
           beberapa  hal  (Munâsabah).  Pernyataan  ini  merupakan  kekufuran,
           sebagaimana disepakati para ulama, karena menyalahi teks-teks al-
           Qur’an  yang  secara  jelas  menerangkan  bahwa  Allah  tidak
           menyerupai makhluk-Nya dalam berbagai segi apapun.
                  Dalam  menyikapi  kaum  Mutshawwifah  tersebut,  dalam  al-
           Futûhât al-Makkiyyah pada bab ke tiga, Ibn Arabi menuliskan:

                                                                    ِ
                                                   ِ
                     ِ
                           ِ
                                                                          ِ
                                          ِ
                                                           ِ   ِ
                    ِ
                    يمدقْ لاو ثدحمْلا يْ ب ةبسن يَ أف ،هوجوْلا نم هجوب كلذ حصي لَّ
                                                                   َ َ ُْ
                                             ُْ َ
                    ْ َ
                                                                             َ
                                                                           َ
                         َ
                             َ ْ ُ ََْ َْ
                                                    ُْ ُ َ
                                                              ْ َ
                                ِ
                                               ِ
                    ِ
                                           ِ
                                                                      ِ
                                                                ِ
                    اللهو اَ ذه ،لثمْ لا لبق ي نبِ لثمْلا لبق ي لَّ نم هيبشت حص َ َ ْ َ
                                                                          ي فيكو
                                      ْ
                                                                             َ
                                                     ْ َ
                                                           ْ َ ُْ ْ َ ُْ
                               ْ
                                          َ ْ
                          َ
                                                  ُ َ َ
                      َ
                              َ
                                   ُ َ َ ْ َ
                                                                       .    255  ٌ لامُ
                                                                             َُ
                    “Hal tersebut (adanya munâsabah) tidak benar sama sekali,
                    dari  segi  apakah  adanya  keserupaan  antara  sesuatu  yang
                    baharu  (makhluk)  dengan  Yang  Maha  Qadîm?!  Bagaimana
                    mungkin  dapat  dibenarkan  adanya  kesamaan  antara  Yang
                    Tidak  Memiliki  keserupaan  (Allah)  dengan  sesuatu  yang
                    memiliki keserupaan?! Demi Allah ini adalah sesuatu yang
                    mustahil”.

                 254  Lihat kutipan asy-Sya’rani dalam al-Yawâqît Wa al-Jawâhir dari Lawâqih al-
           Anwâr dengan pembahasan yang sangat luas, j. 1, h. 57-59
                 255  Ibn Arabi, al-Futuhat…, bab 3, Bâb Tanzîh al-Haq Ta’âla ‘An at-Tajsîm Wa
           at-Tasybîh, j. 1, h. 274
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248