Page 42 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 42

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 40

           ibadah  diibaratkan  buahnya.  Tentu  pohon  ini  yang  harus
           didahulukan  dan  diperbaiki,  sebab  bila  ia  tidak  ada  maka  buah
                                                                    48
           apapun yang diharapkan juga tidak akan pernah ada .
                  Masih  menurut  al-Ghazali,  urgensi  ilmu  agama  kaitannya
           dengan tasawuf paling tidak dilihat karena dua sebab.
                  Pertama; karena amal ibadah yang benar adalah yang sejalan
           dengan  ketentuan-ketentuan  syari’at.  Dengan  demikian  maka
           ketentuan-ketentuan  syari’at  ini  wajib  dipalajari  dan  diketahui.
           Kemudian kewajiban menuntut ilmu syari’at ini memiliki tingkatan
           masing-masing.  Ada  beberapa  di  antara  ilmu  harus  didahulukan
           atas lainnya. Seperti ilmu tauhid, kewajiban mempelajarinya harus
           didahulukan di atas seluruh ilmu. Karena itu, seorang yang hendak
           mempelajari  tasawuf,  pertama-tama  harus  memiliki  akidah  yang
           lurus,  mengetahui  siapa  yang  ia  sembah,  bagaimana  menyembah-
           Nya,  mengetahui  sifat-sifat  yang  wajib  atas-Nya,  perkara-perkara
           yang  mustahil  atas-Nya,  dan  perkara-perkara  yang  jâ’iz  bagi-Nya.
           Karena  bila  seorang  berkeyakinan  rusak  dan  tidak  mengetahui
           tauhid yang  benar maka seluruh amal  ibadah yang  ia lakukannya
           menjadi sia-sia belaka.
                  Setelah mempelajari ilmu tauhid, baru kemudian dilanjutkan
           dengan mempelajari perkara-perkara yang diwajibkan dan perkara-
           perkara  yang  diharamkan  dalam  syari’at.  Karena  perkara-perkara
           yang  diwajibkan  tidak  akan  dilakukan  kecuali  oleh  orang  benar-
           benar  telah  mengetahui  hakekat  kewajiban-kewajiban  itu  sendiri.
           Demikian  pula  perkara  yang  diharamkan  tidak  akan  dihindari


                 48  al-Ghazali, Minhâj al-‘Âbidîn, h. 6-7. Beliau menuliskan berbagai rintangan
           bagi  seorang  yang  hendak  mendalami  tasawuf.  Judul  paling  pertama  dalam
           kitabnya ini “’Aqabah al-‘Ilm”. Artinya rintangan paling pertama adalah keharusan
           mempelajari ilmu agama.
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47