Page 47 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 47
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 45
“Pada masa ini, orang-orang ahli ibadah dan ahli
qira’at banyak yang menganggap enteng terhadap dosa,
mereka terjerumus dalam nafsu perut dan kemaluan,
tertutup dari melihat aib-aib yang ada pada diri mereka,
hingga mereka menjadi sesat dengan tanpa mereka sadari.
Mereka makan makanan haram dan meninggalkan makanan
halal, ridla mendapatkan keuntungan dengan menjual ilmu,
merasa malu untuk berkata “tidak tahu” ketika ditanya
sesuatu yang mereka tidak ketahui. Mereka adalah para
hamba dunia bukan ulama syari’at. Karena bila benar mereka
ulama syari’at maka mereka akan meninggalkan keburukan-
keburukan tersebut. Mereka memakai pakaian-pakaian ala
sufi namun hati mereka layaknya hati srigala. Masjid-masjid
yang seharusnya dikumandangkan nama-nama Allah di
dalamnya, mereka jadikan tempat untuk permainan, mencari
kesombongan, dan untuk menceritakan keburukan orang
lain. Mereka menjadikan ilmu sebagai alat untuk meraih
kesenangan dunia. Janganlah kalian bergaul dengan
mereka” .
53
Perintah mempelajari ilmu-ilmu syari’at akan kita dapati
pula dalam banyak risalah yang ditulis oleh Ibn Arabi,
sebagaimana akan kita lihat nanti dalam kajian tentang karya-
karyanya. Di antaranya dalam risalah at-Tanazzulât al-
Maushiliyyah, beliau mengatakan bahwa kebahagiaan yang benar-
benar merupakan kebahagiaan hakiki hanya dapat diraih dengan
53 Ibid, j. 1, h. 123