Page 439 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 439
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 437
lainnya. Allah bukan benda, tidak boleh dikatakan bagi-Nya di
dalam alam dunia ini, atau di luar alam dunia ini, juga tidak boleh
dikatakan bagi-Nya di atas sesuatu, atau di bawah sesuatu.
Keyakinan yang benar dalam mentauhidkan Allah, sebagaimana
kesepakatan ulama Ahlussunnah, adalah bahwa Allah ada tanpa
tempat dan tanpa arah.
Diriwayatkan suatu ketika Imam Ibn Syahin bertanya kepada
Imam al-Junaid al-Baghdadi tentang pengertian kata “ma’a” pada
hak Allah. Imam al-Junaid menjawab kata “ma’a” pada hak Allah
memiliki dua pengertian. Pertama; “ma’a” dalam makna
memberikan pertolongan dan pembelaan kepada para nabi-Nya,
seperti dalam firman Allah tentang Nabi Musa dan Nabi Harun:
) 46 :هط( ىرَأو عسََأ امُ كعم ِ نيَّنإ ِ
َ َ َُْ
َ ََ
“Sesungguhnya Aku (Allah) bersama kalian (dalam makna
membela dan menolong), Aku Maha Mendengar dan Aku
Maha Melihat”. (QS. Thaha: 46).
Kedua; “ma’a” dalam pengertian bahwa Allah
mengetahui segala sesuatu, seperti dalam firman-Nya:
َِّ
ِ
َِّ
ِ
ِ
مهسداس وه لَّإ ةسخ َ لَّو مهعبار وه لَّإ ةَ ثلََ ث ىو َ نَ نم نوُ كي ام
ُ
َْ
َ
ْ
َ ْ ُُ َ َُ
ْ ُ ُ َ َُ
َ َ
َ ْ
َ
ِ
ِ
َِّ
1 ) :ةلدالمجا( اوناك ام نيَأ مهعم وه لَّإ ر ثكَأ َ لَّو كلذ نم نَدَأ َ لَّو َ
َ َ
ُ َ
َْ
ْ َ ْ
َ َ ْ ْ ََُ َُ
َ
َ
“Tidaklah ada pembicaraan yang dirahasiakan antara tiga
orang kecuali bahwa Allah adalah yang ke empat dari
mereka, dan tidaklah ada pembicaraan yang dirahasiahkan
antara lima orang kecuali bahwa Allah adalah yang ke