Page 443 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 443

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 441

           16, yang dimaksud adalah bahwa Dia Allah Maha mengetahui dan
           Maha  Menguasai  atas  setiap  orang  hamba-Nya,  bukan  dalam  arti
           bahwa Allah berada pada tempat      421 .
                  Kemudian firman Allah:

                                                                      ُْ
                                             )    445  :ةرقبلا(   ِ  َّ للَّا هجو مث ف اولو ت امن يَ أف
                                                                  َََّ
                                                                              َ
                                                                        ُ َْ
                                                             ُ ْ َ
                                                                       َ َ

           Makna  ayat  ini  bukan  berarti  bahwa  Allah  adalah  benda  yang
           memiliki    bagian-bagian,  seperti  wajah  (muka)  atau  lainnya.  Juga
           ayat ini bukan bermakna bahwa Allah tersebar ada di mana-mana,
           di  semua  tempat,  dan  semua  arah.  Tetapi  ayat  ini  turun  tentang
           tatacara  pelaksanaan  shalat  sunnah  dalam  perjalanan  di  atas
           binatang  tunggangan,  yang  dimaksud    ialah;  “Ke  arah  manapun
           kalian  menghadap  dalam  shalat  sunnah  yang  dilakukan  di  atas
           binatang  tunggangan  maka  di  sana  terdapat  kiblat  Allah”.  Makna
           “Wajhullâh”  dalam  ayat  ini  adalah  “Qiblatullâh”,  sebagaimana
           ditafsirkan  oleh  Imam  Mujahid,  murid  dari  sahabat  Abdullah  ibn
           ‘Abbas  422 .
                  Kata “al-Wajh” dalam bahasa Arab setidaknya memiliki lima
           makna berbeda. Benar, salah satu maknanya adalah anggota tubuh
           manusia yang tersusun dari kulit, darah, daging dan tulang. Al-Wajh
           dalam makna anggota tubuh seperti ini jelas tidak boleh dinisbatkan
           kepada Allah, karena Allah Maha Suci dari anggota tubuh apapun.
           Allah  bukan  benda  yang  tersusun  dari  komponen-komponen  atau
           bagian-bagian.



                 421  al-Baihaqi, al-Asmâ’…, h. 438
                 422  Ibid. 327
   438   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448