Page 245 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 245

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 243

                    Kita tidak membutuhkan penjelasan panjang lebar dalam
            masalah  ini,  karena  pemahaman  ini  sudah  sangat  jelas  --bagi
            orang yang memiliki akal sehat dan mendapat taufiq dari Allah--.

                    Adapun  dari  hadits-hadits  Rasulullah  ada  banyak  yang
            dapat dijadikan dalil dalam membantah faham Ibnu Taimiyah dan
            para  pengikutnya  di  atas.  Di  antaranya;  bahwa  pertanyaan  dua
            Malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur terhadap mayit adalah
            tentang Rabb-nya (Rububiyyah) dan tidak ditanya dengan kata Ilah
            (Uluhiyyah); “Man Rabbuka?”. Seandainya orang-orang kafir telah
            meyakini tauhid Rububiyyah maka berarti pertanyaan dua malaikat
            ini  tidak  ada  gunanya,  atau  bila  demikian  maka  berarti  dalam
            pemahaman para pengikut Ibnu Taimiyah dua Malaikat itu salah
            bertanya, seharusnya dengan kata “Man Ilahuka?”, bukan dengan
            kata  “Man  Rabbuka?”.  Lalu  mengapa  keduanya  tidak  bertanya
            dengan “Man Ilahuka?”, atau paling tidak dengan dua pertanyaan
            sekaligus; “Man Rabbuka? Wa Man Ilahuka?”. Ini tidak lain karena
            kata  Rabb  dan  Ilah  memiliki  makna  yang  sama.  Sampai  disini,
            bahkan  Malaikat-pun  tidak  sejalan  dengan  faham  sesat  Ibnu
            Taimiyah itu.

                    Adapun  makna  firman  Allah  yang  sering  dijadikan
            sandaran secara sesat oleh Ibnu Taimiyah dan para mengikutnya:
                                                                  ِ
                                         ِ
                 ْةروس(ْاللْنَ لوق يَ لْ ِ ضرَ لأاوْتاوامسلاْق ْ َ لخْن  مْمه تْ لَ أسْنئَ لو َ
                                      ْ
                             ُ

                               َ
                                                    َ ْ
                                                  َ
                                           َ َ
                                                           ُ َ َ
                        ُ
                                    ْ َ
                                                         ) ْ    ٕ٘ ْ:نامقل
            “Dan  jika  engkau  (Wahai  Muhammad)  bertanya  kepada  mereka;
            Siapakah yang menciptakan langit-langit dan bumi? Maka mereka benar-
            benar  menjawab:  Allah”.  (QS.  Luqman:  25);  maka  yang  dimaksud
            ayat ini bahwa mereka mengucapkan demikian itu hanya di lidah
            saja,  bukan  sesuatu  yang  ada  dalam  hati  mereka.  Mereka
            menjawab  demikian  adalah  karena  mereka  tidak  memiliki
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250