Page 240 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 240
238 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
mengatakan bahwa orang-orang kafir mentauhidkan Allah dari
segi tauhid Rububiyyah?!--.
Dalam ayat lain Allah berfirman:
ِ
ِ ِ
ِ
ْ:دعرلاْةروس(ْوى ْ لاإْوَ لإلآْ ِ بيرْوىْلقْناحْرلباْنورف ْ ْ كَْمىو
ُ َْ َ ُ
َ
َُ
َّ َُ ْ
ُ
َ ْ َُ
) ٖٓ
“Dan mereka kafir terhadap ar-Rahman (Allah), katakan
olehmu (Wahai Muhammad); Dia (ar-Rahman) adalah
Rabb-ku, tidak ada Ilah selain Dia”. (QS. ar-Ra‟d: 30).
--Ayat ini dengan sangat jelas menetapkan bahwa orang-orang
kafir tidak menetapkan Allah sebagai Rabb bagi mereka, karena itu
Rasulullah diperintah untuk mengatakan di hadapan mereka
bahwa Allah adalah Tuhan (Rabb) yang berhak disembah. Lalu
lanjutan ayat menyebutkan “La Ilaha Illa Huwa”, ini memberikan
pemahaman bahwa Rabb denga Ilah itu memiliki makna yang
sama--.
Dalam ayat lain dalam membantah mereka yang
mengingkari Allah sebagai Rabb (orang-orang kafir), Allah
berfirman:
ِ
) ٖٛ ْ:فهكلاْةروس(ْ ِ بيرْاللْوىْا نكل
َّ ُ َُ
“Tetapi Dialah Allah adalah Rabb-ku” (QS. al-Kahfi: 38). –
Seandainya orang-orang kafir benar mentauhidkan Allah dari segi
tauhid Rububiyyah maka tentulah Allah tidak akan memerintah
kita menegaskan di hadapan orang-orang kafir bahwa hanya Allah
sebagai Rabb yang berhak disembah--.
Dalam ayat lain tentang perkataan orang-orang kafir di
hari kiamat kelak, difirman oleh Allah bahwa mereka berkata: