Page 239 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 239

Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid  | 237

                                                    ِ
                                           ِ
                                    ِِ
                 ْلاءْ ةروس(ْ بابارَأْ ييب  نلاوْ ةَ كئلامْ لاْ اوُ ذخ  ت تْ نَأْ مكمْيَْ لاو
                                                             ر
                                                             ُ
                                                                 َ
                                                      َ
                                         َ َ
                                              َ
                             ً َْ َ ّ َ
                                                           ْ َُ َ َ
                                                         )    ٛٓ ْ:نارمع
                  “Dia  tidak  pernah  memerintah  kalian  untuk  menjadikan
                  para malaikat sabagai Rabb-Rabb bagi kalian”. (QS. Ali
                  Imran: 80).
            Ayat  ini  memberikan  penjelasan  bahwa  menurut  orang-orang
            musyrik  tuhan  itu  berbilang.  Anehnya,  walaupun  al-Qur‘an
            menetapkan kerusakan keyakinan orang-orang musyrik tapi Ibnu
            Taimiyah dan Muhammad ibn Abdul Wahhab mengatakan bahwa
            mereka  adalah  orang  ahli  tauhid  (Muwahhidun),  bahwa  orang-
            orang  musyrik  tersebut,  -menurut  dua  orang  ekstrim  ini-  tuhan
            mereka  hanya  satu,  --  yang  behkan  menurutnya  sama  dengan
            Tuhan  kita;  yaitu  Allah--,  lalu  dikatakan  bahwa  syirik  mereka
            hanya dari segi tauhid Uluhiyyah saja?! Na‟udzu billah.
                   Dalam ayat lain tentang perkataan Nabi Yusuf bagi kedua
            temannya dalam penjara yang sekaligus mengajak keduanya untuk
            mentauhidkan Allah, Allah berfirman:
                                                              ِ
                                                         ِ
                         ِ
                                 ِ
                 ْرا  هقْ لاْدحاوْ ْ لا  ُ ْ اللْمَأْر يخْنوقِ رف تُّ مْببارَأءِْ نجسلاِْ بيحاصيَ
                     َ ُ
                                   ٌَْ
                                                             َ َ َ
                           َ
                  ُ
                                        َ ُ ََ ٌ َْ َ ْ ّ
                                          ّ
                                                   ) ْ  ٖٜ ْ:فسوَْةروس(
                  “Adakah  tuhan-tuhan  (rabb-rabb)  yang  banyak  itu  lebih
                  baik  dari  pada  Tuhan  Yang  maha  Esa  (tidak  ada
                  kesepuraan  bagi-Nya)  dan  Yang  Maha  Kuasa”.  (QS.
                  Yusuf: 39).
            --Dalam  ayat  ini  dengan  sangat  jelas  disebutkan  bahwa  orang-
            orang  kafir  tidak  menetapkan  Allah  sebagai  Rabb  bagi  mereka,
            karena  itu  tidak  benar  Ibnu  Taimiyah  dan  para  pengikutnya
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244