Page 237 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 237
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 235
penyembah berhala‖. Kalimat-kalimat semacam ini ada banyak
dalam ungkapan-ungkapan dan tulisan-tulisan mereka yang sangat
berani sekaligus sangat menyedihkan. Secara garis besar itulah
ajaran ekstrim mereka. Dan dalam ajaran itu terdapat tuduhan-
tuduhan --sesat terhadap umat Islam dengan tanpa dasar-- yang
akan kita jelaskan secara rinci, dan kita akan jelaskan dengan
argumen-argumen rasional dan lalu kita merujuk kepada dalil-dalil
tekstual.
Kita katakan secara tegas bahwa sesungguhnya pembagian
tauhid kepada tauhid Rububiyyah dan tauhid Uluhiyyah adalah
pembagian yang tidak pernah dikenal sebelumnya oleh siapapun
sebelum Ibnu Taimiyah. --Pembagian tauhid ini adalah kreasi
(bid‘ah) Ibnu Taimiyah--, dan pembagian tersebut sangat tidak
logis seperti yang akan engkau lihat penjelasan berikut ini.
Rasulullah sendiri tidak pernah berkata kepada seseorang yang
hendak masuk Islam; ―Sesungguhnya ada dua tauhid, dan engkau
tidak akan menjadi muslim kecuali engkau meyakini tauhid
Uluhiyyah, dan Rububiyyah‖. Rasulullah juga tidak pernah memberi
isyarat kepada ketentuan tersebut walaupun dalam satu kalimat
saja. Juga tidak pernah didengar dari seorangpun dari para ulama
Salaf; --yang sering diklaim oleh para pengikut Ibnu Taimiyah
sebagai ikutan mereka dalam seluruh urusan agama--, dan juga
pembagian tauhid seperti ini tidak memiliki makna sama sekali.
Sesungguhnya penggunakan kata al-Ilah al-Haqq sama saja
dengan kata ar-Rabb al-Haqq, kata al-Ilah al-Bathil sama dengan ar-
Rabb al-Bathil, dan tidak ada siapapun yang berhak disembah,
disebut sebagai Ilah kecuali Dia-lah pula yang berhak disebut
sebagai Rabb, tentu tidak benar bila kita menyembah dan
menganggap Ilah terhadap sesuatu yang tidak kita anggap sebagai
Rabb yang menciptakan manfaat dan bahaya. (artinya al-Ilah
maknanya sama dengan ar-Rabb). Ini salah satu penjelasan dalam