Page 232 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 232
230 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
tauhid murni (orang-orang mukmin), dan disiksa separuh (1/2)
dari orang-orang musyrik murni?! Jelas, ini adalah pendapat batil.
(Dua): Kemudian di bagian lain dari tulisan Ibnu
Taimiyah, mengatakan:
ْةيوذلإا ْ ديحوتكْ ونمْ وىْ امْ ديحوتلاْ نمْ اوجرخأو "ْ :ْ )ليق(
ْلاإْديحوتلاْنمْاوفرعَْندوْ،وتافصوْاللْءاسمأْقئاقحْتابثإو
ْ "...ْةيبوبرلاْديحوت
“…Mereka mengeluarkan (melepaskan) sesuatu yang
sebenarnya merupakan bagian dari tauhid, seperti dalam
masalah tauhid Uluhiyyah, dan dalam masalah penetapan
hakekat-hakekat nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya,
dan mereka tidak mengetahui dari tauhid kecuali tauhid
Rububiyyah…” .
112
Pernyataan Ibnu Taimiyah ini memberikan pemahaman bahwa
tauhid terbagi kepada tiga bagian yang hal itu memestikan bahwa
kufur dan syirik-pun terbagi kepada tiga bagian. Maka di atas
pemahaman sesat ini, seharusnya --sesuai dengan keadilan Allah
dan rahmat-Nya-- pahala dan siksa mereka juga dibagi menjadi
tiga bagian. Mereka disiksa dengan dua per tiga (2/3) dari siksaan
orang-orang kafir murni, --dengan dasar tidak mentauhidkan
Allah dari segi tauhid Uluhiyyah dan al-Asma‟ Wa ash-Shifat--.
Namun demikian mereka juga mendapatkan pahala sepertiga
(1/3) dari pahala orang-orang ahli tauhid murni?!
(Tiga): Ibnu Taimiyah nampak ragu, rancu, dan bimbang
dalam membagi tauhid. Di beberapa bagian tulisannya ia
mengatakan tauhid terbagi kepada dua bagian; Rububiyyah dan
112 Minhaj as-Sunnah, j. 2, h. 62