Page 233 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 233
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 231
Uluhiyyah. Sementara di beberapa bagian tulisan lainnya, Ibnu
Taimiyah mengatakan tauhid terbagi kepada tiga bagian, ditambah
dengan tauhid al-Asma‟ Wa ash-Shifat. Ini menunjukan bahwa
kreasinya ini tidak memiliki landasan tauhid. Betul-betul ini adalah
bid‘ah sesat hasil kreasinya sendiri; menyalahi akidah umat Islam.
Jika ada yang berkata: ―Sikap Ibnu Taimiyah itu bukan
keraguan pada dirinya, tetapi itu adalah pembaharuan terhadap
hasil ijtihadnya yang sudah ada. Di satu tempat dari karyanya
mengatakan dua, di bagian lain dengan hasil ijtihadnya yang baru
mengatakan tiga‖.
Jawab: Ini adalah pendapat rusak. Karena sesungguhnya
ijtihad itu hanya berlaku dalam masalah-masalah furu‟iyyah, bukan
dalam perkara-perkara ushuliyyah.
(Empat): Di atas pendapat Ibnu Taimiyah ini maka berarti
seluruh manusia ini secara umum, dan semua orang-orang muslim
secara khusus, baik mereka yang hidup sebelum Ibnu Taimiyah
maupun mereka yang hidup semasa dengannya atau sesudahnya;
tidak ada seorang-pun dari mereka yang benar-benar muslim,
kecuali orang yang mau mengakui dan meyakini pendapatnya ini
dalam membagi tauhid kepada dua atau tiga bagian. Na‟udzu
billah. Ini jelas menyesatkan.
Seandainya anda tantang Ibnu Taimiyah dan para
pecintanya untuk mendatangkan satu pendapat saja dari salah
seorang ulama Salaf yang membagi tauhid kepada tiga bagian
maka mereka tidak akan bisa. Karena memang tidak ada seorang-
pun dari ulama Salaf yang membagi tauhid kepada tiga bagian
model Ibnu Taimiyah ini. Dan dengan dasar pemahaman Ibnu
Taimiyah, ini maka semua orang, yang di dalamnya termasuk para
sahabat Rasulullah, Tabi‟in, Tabi‟it Tabi‟in, tidak ada seorangpun