Page 230 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 230

228 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

                 ْةيىوللأاْديحوت ْوىْدابعلاْوبْاللْرمأْيذلاْديحوتلاْانَّإو "ْ)ليق(

                              ر
                  ْ  "..ائيهْوبْاوكشَْلاوْاللْاودبعَْنبْ، ةيبوبرلاْديحوتْنمضتهدا

                  “Sesungguhnya  tauhid  yang  diperintahkan  oleh  Allah
                  terhadap  para  hamba-Nya  adalah  tauhid  Uluhiyyah  saja;
                  yang  sekaligus  juga  mencakup  keyakinan  tauhid
                  Rububiyyah; yaitu menyembah Allah, tidak menyekutukan-
                  Nya dengan suatu apapun...”.
            Perkataan  Ibnu  Taimiyah  ini  jelas  batil  dan  rusak.  Isinya  nyata-
            nyata pendustaan terhadap al-Qur‘an. Sesungguhnya Allah hanya
            memerintah  para  hamba-Nya  untuk  mentauhikan-Nya  dengan
            perintah  yang  mutlak.  Tidak  ada  perintah  dari-Nya  kepada
            mereka:  ―Hedaklah  kalian  meyakini  tauhid  Uluhiyyah;  yang
            sekaligus juga mencakup keyakinan tauhid Rububiyyah‖. Tidak ada
            teks  syara‘  yang  memerintah  kepada  kewajiban  meyakini  dua
            model tauhid ini. Dengan demikian apa yang dikreasi oleh Ibnu
            Taimiyah  ini  jelas  menyakiti  Rasulullah,  kesesatan  yang  bukan
            jalan  orang-orang  Islam,  ditambah  merupakan  kedustaan
            terhadap Allah dalam Kitab Suci al-Qur‘an. Perhatikan teks-teks
            al-Qur‘an  berikut  ini;  “Wahai  sekalian  manusia  beribadahlah  kalian
            terhadap Rabb kalian” (QS. al-Baqarah: 21). Makna ayat ini adalah
            perintah  untuk  mentauhidkan-Nya.  Dalam  ayat  lain  Allah
            berfirman:  “Beribadahlah  kalian  kepada  Allah,  dan  janganlah  kalian
            menyekutukan  dengan-Nya terhadap suatu apapun”  (QS. an-Nisa:  36).
            Dalam  ayat  lain  firman  Allah:  “Sesungguhnya  Aku  adalah  Allah,
            tidak  ada  Tuhan  yang  berhak  disembah  kecuali  aku,  maka  hendaklah
            kalian beribadah kepada-Ku” (QS. Thaha: 14). Dalam ayat lain firman
            Allah: “Tetaplah engkau (Wahai Muhammad) di atas keyakinan “Tidak
            ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah” (QS. Muhammad: 19).
            Dan  berbagai  ayat  lainnya.  Semua  teks-teks  itu  menunjukan
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235