Page 225 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 225
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 223
“Sekelompok dari Ulama Salaf berkata kepada mereka:
Siapakah yang menciptakan langit-langit dan bumi? Maka
mereka akan menjawab: Allah”.
Perkataan Ibn Taimiyah ini jelas batil dan rusak. Ungkapannya ini
setidaknya mengandung lima segi pemahaman, dan semuanya
batil.
(Satu): Perkataan Ibnu Taimiyah “Sekelompok dari Ulama
Salaf” adalah kata-kata dusta. Ia membuat khayalan dengan
pemerannya; ―Ulama Salaf‖, bertanya kepada ―mereka‖. Maksud
Ibnu Taimiyah dengan ―mereka‖ adalah kaum Asy‘ariyyah
Maturidiyyah (dari orang-orang Syafi‘iyyah, Malikiyyah,
Hanafiyyah, dan orang-orang utama dari kaum Hanabilah); yaitu
orang-orang di masanya yang dianggap olehnya sebagai orang-
orang kafir. Sesungguhnya penyebutakan kata ―Salaf‖ adalah
berlaku bagi periode terbaik dalam Islam, yaitu tiga abad pertama
tahun Hijriyah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:
“Sebaik-baiknya abad adalah abadku (periode Rasulullah dengan para
sahabat), kemudian abad sesudahnya (periode tabi‟in; murid-murid dari
para Sahabat), kemudian abad sesudahnya (periode Atba‟ at-Tabi‟in)”
(HR. at-Tirmidzi). Dan periode Salaf habis dengan penghabisan
abad ke tiga. Selanjutnya sesudah itu disebut dengan periode
Khalaf. Pemahaman kemungkinan pertama ini jelas batil.
(Dua): Ibnu Taimiyah juga telah berlaku dusta dengan
mengatakan bahwa ada ―sekelompok orang Salaf bertanya‖,
sementara yang ditanya dalam pemahamannya itu adalah orang-
orang Khalaf; yang menurut Ibnu Taimiyah sebagai orang-orang
kafir karena mereka hanya mengetahui Tauhid Rububiyyah saja.
Pemahaman kemungkinan kedua ini juga jelas batil.
(Tiga): Antara kelompok yang bertanya (yaitu Salaf)
dengan kelompok yang ditanya (yaitu Khalaf) terdapat rentang