Page 231 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 231
Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid | 229
dengan sangat jelas bahwa Allah memerintah para hamba-Nya
untuk mentauhidkan-Nya dengan perintah yang mutlak.
(Tiga Puluh Dua): Dalam karyanya bernama Risalah Ahl
ash-Shuffah, Ibnu Taimiyah berkata:
ْ ىاْ.يفكَْلاوْرفكلاْيفنَْ لاْهدحوْةيبوبرلاْديحوتْ:ْ)ليق(
“Tauhid Rububiyyah saja tidak dapat menafikan kekufuran
111
dan tidak cukup” .
Perkataan Ibnu Taimiyah ini batil dan rusak, dengan melihat
kepada lima segi berikut ini;
(Satu); Pernyataan Ibnu Taimiyah tersebut memberikan
pemahaman bahwa tauhid terbagi kepada dua bagian yang hal itu
memestikan bahwa kufur dan syirik-pun terbagi kepada dua
bagian. Di antara yang diungkapkan oleh Ibnu Taimiyah adalah
bahwa seluruh manusia, tanpa kecuali, telah mengetahui tauhid
Rububiyyah. Menurutnya, mereka hanya tidak mengetahui tauhid
Uluhiyyah saja. Dalam pemahaman Ibnu Taimiyah ini maka berarti
mereka semua --di saat yang sama-- adalah ―ahli tauhid dan bukan
ahli tauhid‖ (Muwahhidun, Wa Ghair Muwahhidin). ―Ahli tauhid
(Muwahhidun)‖; dari segi mereka telah mengetahui separuh tauhid,
yaitu --menurutnya-- tauhid Rububiyyah. Sementara di saat yang
sama mereka juga ―Bukan ahli tauhid (Ghair Muwahhidin)‖ karena
mereka tidak mengetahui separuh tauhid lainnya, yaitu --
menurutnya-- tauhid Uluhiyyah. Di atas pemahaman Ibnu
Taimiyah ini; mereka hanya meyakini separuh syirik saja. Dan di
atas pemahamannya ini maka --sesuai dengan keadilan Allah dan
rahmat-Nya-- pahala dan siksa mereka seharusnya dibagi menjadi
dua bagian. Diberi pahala separuh (1/2) dari orang-orang ahli
111 Risalah Ahl ash-Shuffah, h. 34