Page 236 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 236
234 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
ِ
ِ
ْةروس(ْاللْنَ لوق يَ لْ ِ ضرَ لأاوْتاوام ْ سلاْقَ لخْن مْمه تْ لَ أسْنئَ لو َ
ْ
ُ
َ َ ْ
َ
َ َ
ُ َ َ
ْ َ
ُ
) ٕ٘ ْ:نامقل
“Dan jika engkau bertanya kepada mereka (orang-orang
musyrik), siapakan yang menciptakan langit-langit dan
bumi? mereka akan benar-benar berkata: Allah”. (QS.
Luqman: 25)
Kemudian mereka, -para pengikut Ibnu Taimiyah-,
berkata: ―Sesungguhnya orang-orang yang melakukan tawassul
dengan para nabi dan para wali, dan mencari pertolongan kepada
Allah dengan perantara mereka, dan atau memanggil dengan
menyebut nama-nama mereka ketika dalam kesulitan-kesulitan;
mereka semua adalah orang-orang beribadah dan menyembah
perantara-perantara tersebut. Orang-orang yang melakukan
tawassul tersebut adalah orang-orang kafir karena telah
mentuhankan perantara-perantara mereka. Dalam hal ini para
penyembah berhala dan orang-orang yang melakukan tawassul
dengan para malaikat, dan melakukan tawassul dengan nabi Isa
mereka semua benar-benar sama, --menurut Ibn Taimiyah dan
para pengikutnya-- mereka semua adalah orang-orang musyrik.
Dan sesungguhnya, masih menurut Ibnu Taimiyah, orang-orang
musyrik itu tidak kafir dari segi tauhid Rububiyyah, tetapi mereka
kafir meninggalkan tauhid Uluhiyyah, dan dalam makna ini; orang-
orang kafir tersebut sama persis dengan orang-orang yang ziarah
kubur, orang-orang yang melakukan tawassul dengan para nabi,
dan istighatsah dengan mereka dalam perkara-perkara yang tidak
kuasa atasnya kecuali oleh Allah.
Bahkan Muhammad ibn Abdul Wahhab, --pelopor faham
Wahabi--, berkata: ―Sesungguhnya kekufuran orang-orang yang
melakukan tawassul tersebut lebih buruk dari kekufuran para