Page 242 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 242
240 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
“Dan mereka (orang-orang kafir) membangkang terhadap Allah”. (QS. ar-
R‟ad: 13). –Bagaimana orang-orang kafir yang nyata
membangkang terhadap Allah dikatakan sebagai orang-orang
yang mentauhidkan Allah?! Na‟udzu billah. Selain ayat-ayat yang
kita kutip ini ada banyak ayat lainnya dalam al-Qur‘an
menetapkan hal yang sama. --Kesimpulannya, kata al-Ilah dan
dengan ar-Rabb memiliki makna yang sama, dan orang-orang kafir
sedikitpun tidak mentauhidkan Allah, yang karenanya tidak benar
bahwa mereka meyakini tauhid Rububiyyah; seperti keyakinan
ekstrim Ibnu Taimiyah--.
Adakah Nabi Yusuf (QS. Yususf: 39) ketika mengajak
kedua temannya saat dalam penjara untuk mentauhidkan Allah
dari segi tauhid Uluhiyyah saja, karena keduanya telah meyakini
tauhid Rububiyyah? Sementara Nabi Yusuf mengungkapkan
ajakannya tersebut dengan kata Arbab bukan dengan Alihah
(mengajak kepada Rabubiyyah bukan Uluhiyyah)? Adakah menurut
Ibnu Taimiyah bahwa Nabi Yusuf salah mengucapkan kata;
seharusnya mengajak kepada tauhid Uluhiyyah, dan bukan kepada
Rububiyyah? Atau adakah Ibnu Taimiyah merasa lebih benar dan
lebih alim dari Nabi Yusuf? Hasbunallah.
Dalam ayat lain, tentang peristiwa pengambilan janji oleh
Allah dari manusia untuk mentuhankan-Nya (Akhdz al-Mitsaq),
Allah berfirman:
ِ ِ ِ
ِ ِ
ِ
ْا نكْ نَإْةمايقْ ْ لا ْ مو َْاوُ لوق تْنَأْ َ نَدههْىَ ل بْاوُ لاقْمُ كبربْتسَ لَأ
ُ
َ
َُ
ْ َ
َ
َ َ
ََْ
ْ َّ ُ ْ
ِِ
َ
) ٕٔٚ ْ:فارعلأاْةروس(ْيلفاغْاَ ذىْنع
َ ْ َ
َ
“Bukankah Aku Rabb kalian? Mereka menjawab: Benar.
Bahwa Kalian berkata di hari kiamat: Sesungguhnya kami
dari perjanjian ini adalah orang-orang yang lalai” (QS. al-
A‟raf: 172).