Page 246 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 246

244 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid

            argumen sedikitpun untuk membantah kebenaran para Nabi dan
            ayat-ayat  yang  dibawa  oleh  mereka.  Bahkan,  bisa  jadi  apa  yang
            mereka  ucapkan  dengan  lidah  mereka  itu  tidak  ada  sedikitpun
            yang menempel dalam keyakinan atau hati mereka. Dengan bukti;
            1).  Bahwa  orang-orang  kafir  tersebut  mengungkapkan  kata-kata
            yang mendustakan dan pengingkaran terhadap apa yang mereka
            katakan sendiri bahwa Allah sebagai Tuhan mereka, 2). Mereka
            menyandarkan  adanya  penciptaan  bahaya  dan  manfaat  kepada
            selain Allah, 3). Mereka sedikitpun tidak mengenal Allah sebagai
            Tuhan  mereka,  sehingga  mereka  menetapkan  sampai  perkara-
            perkara yang remeh sekali-pun bahwa itu bukan dari Allah, tetapi
            --menurut  mereka--  dari  tuhan-tuhan  (berhala-berhala)  mereka.
            Perhatikan perkataan orang-orang kafir ini terhadap Nabi Dawud,
            seperti disebutkan dalam firman Allah:
                                        ِ ِِ
                                     ٍ
                                                            ِ
                          ْ)    ٘ٗ ْ:دوى(ْءوسبْانتوذاءْضع بْ َ كار ْ  تعاْ  لاإُْ لوق   نْنإ
                                                               ُ
                                                       َْ
                                           ََ َ ُ َْ َ
                                       ُ
            “Sesungguhnya  kami  katakan;  Tidak  lain  yang  mencelakakan  dirimu
            adalah  oleh  sebagian  tuhan-tuhan  (berhala)  kami  dengan  keburukan”.
            (QS. Hud: 54). –Dalam ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang kafir
            berkeyakinan bahwa hakekat adanya bahaya atau manfaat adalah
            dari  tuhan-tuhan  (berhala-merhala)  mereka,  bukan  dari  Allah--.
            Karena  itu,  bagaimana  bisa  diterima  akal  sehat  bila  kemudian
            Ibnu  Taimiyah  dan  para pengikutnya  mengatakan bahwa  dalam
            keyakinan  orang-orang  kafir  berhala-berhala  mereka  tidak
            bermanfaat  bagi  mereka  sendiri?!  Lantas,  dengan  dasar  apa
            mereka  menyembah  berhala-berhala  kalau  meeka  tidak
            berkeyakinan demikian itu?! Pemahaman Ibnu Taimiyah ini jelas
            menyalahi, mendustakan dan pengingkaran terhadap ayat di atas.

                    Perhatikan  pula  perkataan  orang-orang  kafir  tentang
            tanaman-tanaman  dan  ternak-ternak  mereka,  disebutkan  dalam
            firman Allah:
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251