Page 943 - (EBOOK 3_PSDKP) MENGENAL NORMA STANDAR PROSEDUR & KRITERIA DI BIDANG PENGAWASAN SUMBER DAYA PERIKANAN
P. 943

- 14 -

                                   BAB III
                            TATA CARA PENGAWASAN

          A.   PEMERIKSAAN KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN
              1.   Pengawasan kegiatan penangkapan Benih Bening Lobster (puerulus)
                 dilakukan dengan cara memeriksa kesesuaian:
                 a.   dokumen penetapan sebagai Nelayan  Kecil  penangkap Benih
                    Bening Lobster (puerulus) dan kesesuaian identitas pelaku usaha
                    dengan kegiatan usaha;
                 b.   dokumen Perizinan Berusaha untuk Nelayan Kecil berupa NIB;
                 c.   jumlah kuota yang diberikan kepada Nelayan Kecil  yang
                    ditetapkan;
                 d.   surat pernyataan Nelayan Kecil yang menyatakan akan menjual
                    Benih Bening Lobster (puerulus) ke Pembudi Daya Ikan, diketahui
                    oleh kepala desa/lurah setempat;
                 e.   alat  Penangkapan Ikan  yang pasif dan ramah lingkungan yang
                    digunakan untuk melakukan kegiatan Penangkapan Ikan; dan
                 f.   lokasi Penangkapan Ikan yang ditetapkan oleh Menteri.

              2.   Kegiatan pengawasan penangkapan Benih Lobster:
                 a.   penangkapan Benih Lobster dilarang berdasarkan peraturan
                    perundang-undangan. Dalam hal ditemukan penangkapan Benih
                    Lobster, Pengawas Perikanan memeriksa:
                    1)   identitas Nelayan penangkap Benih Lobster;
                    2)   jenis, panjang karapas, berat, jumlah  Benih Lobster  yang
                       ditangkap;
                    3)   kondisi komoditas  Benih Lobster  yang ditangkap (bertelur
                       atau tidak);
                    4)   keadaan komoditas  Benih Lobster  yang ditangkap (hidup
                       atau mati); dan
                    5)   lokasi terjadinya penangkapan Benih Lobster.
                 b.   dalam hal hasil pengawasan ditemukan adanya indikasi tindak
                    pidana perikanan, maka Pengawas Perikanan melakukan tindak
                    lanjut dalam bentuk:
                    1)   rekomendasi pengenaan sanksi administratif;
                                     - 15 -
                    2)   pengenaan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung
                       jawab; dan/atau
                    3)   pelaporan kepada penyidik pegawai negeri sipil perikanan.

              3.   Pengawasan kegiatan penangkapan lobster (Panulirus spp.)
                                DITJEN PSDKP
                 a.   untuk kegiatan berusaha  dilakukan dengan cara memeriksa
                                     933
                    kesesuaian:
                    1)   dokumen Perizinan Berusaha berdasarkan ketentuan
                       peraturan perundang-undangan;
                    2)   lobster (Panulirus spp.) tidak dalam kondisi bertelur;
                    3)   ukuran lobster (Panulirus spp.) yang ditentukan, terdiri atas:
                       a)   ukuran  panjang  karapas di atas 6 (enam) sentimeter
                           atau berat di  atas  150 (seratus lima puluh) gram  per
                           ekor untuk lobster pasir (Panulirus homarus); dan
                       b)   ukuran panjang karapas di atas 8 (delapan) sentimeter
                           atau berat di atas 200 (dua ratus) gram per ekor untuk
                           lobster (Panulirus spp.) jenis lainnya.
                    4)   alat  Penangkapan Ikan  yang pasif dan ramah lingkungan
                       yang digunakan untuk melakukan kegiatan  penangkapan
                       lobster (Panulirus spp.); dan
                    5)   lokasi Penangkapan Ikan yang ditetapkan oleh Menteri.
                 b.   untuk kegiatan  pendidikan,  penelitian dan pengembangan,
                    pengkajian, dan/atau penerapan  dilakukan dengan cara
                    memeriksa:
                    1)   persetujuan Menteri;
                    2)   surat keterangan asal lobster (Panulirus  spp.) dari unit
                       pelaksana teknis yang membidangi perikanan tangkap, unit
                       pelaksana teknis yang membidangi perikanan budidaya,
                       atau Dinas; dan
                    3)   surat keterangan dari badan yang menyelenggarakan tugas
                       di bidang riset kelautan dan perikanan.

              4.   Pengawasan kegiatan penangkapan  kepiting  (Scylla  spp.)  dilakukan
                 dengan cara memeriksa:
                 a.   untuk kegiatan berusaha  berupa  Penangkapan  Ikan  untuk
                    konsumsi dan  Pembesaran  dilakukan  dengan cara memeriksa
                    kesesuaian:
                    1)   dokumen Perizinan Berusaha berdasarkan ketentuan
                       peraturan perundang-undangan;
   938   939   940   941   942   943   944   945   946   947   948