Page 40 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 40

Tanpa menunggu lama, proses pemindahanku ke SMPN Ponjong dikabulkan.
        Aku  kembali  pulang  kampung,  berkumpul  kembali  dengan  orang  tua,  dan
        saudara-saudara. Aku bertemu kembali dengan teman-teman lama yang juga
        meneruskan sekolah ke SMPN Ponjong.

        Terima  kasih  pak  Nadi  dan  keluarga  atas  segala  budi  baik  dan  pelajaran
        tatakrama  serta  tata  pergaulan  yang  telah  kalian  berikan  selama  aku
        menumpang di rumah kalian.


        Bersekolah di SMPN PONJONG.
        SMPN  Ponjong  menempati  bangunan  bekas  SGB.  Sangat  berbeda  dengan
        bangunan  SMPN  Wonosari  yang  berupa  gedung  megah  dengan  tata  letak,
        fasilitas  dan  perlengkapan  yang  memadai.  Bangunan  sekolah  SMPN  Ponjong
        sungguh  tidak  menunjukkan  bangunan  sekolah.  Hanya  bangunan  rumah
        sederhana  yang    disewa    dari    penduduk.  Tidak    jauh    berbeda    dengan
        kondisi SR Sumbergiri. Lokasi sekolahku itu berada didesa Karangijo, seberang
        Pasar  Legi,  sekitar  8  km  dari  rumah.  Jarak  itu  aku  tempuh  dengan  berjalan
        kaki.
        Sungguh  bangunan  tempat  sekolahku  tidak  memenuhi  syarat  karena  kelas-
        kelas  tidak  dalam  satu  komplek,  bahkan  dipisahkan  oleh  jalan  raya.  Hal  ini
        terjadi  karena  disewa  dari  beberapa  orang  penduduk.  Tidak  ada  fasilitas,
        seperti  lapangan  untuk  upacara  atau  olahraga.  Bangku  dan  kursi  terasa
        seadanya,  sumbangan  dari  para  orang  tua  siswa.  Hal  tersebut  menunggu
        inventaris dari Pemerintah. Untuk kegiatan olahraga, kami harus menempuh
        perjalanan sekitar 2 km, ke lapangan bola milik desa. Namun, kondisi ini tidak
        menyurutkan semangat kami untuk belajar.

        Setiap  Senin  diadakan  upacara  bendera.  Upacara  bendera  dilaksanakan  di
        halaman  kantor  administrasi.  Komandan  upacara,  pengerek  bendera,  dan
        dirigen lagu Indonesia Raya ditunjuk oleh guru pembimbing secara bergantian.
        Aku pindahan  dari SMPN  Wonosari  yang  barang  tentu  sudah beberapa  kali
        mengikuti  upacara  bendera  sehingga  dianggap  oleh  guru  aku  sudah  bisa
        menjadi komandan upacara. Aku ditunjuk menjadi komandan upacara bendera
        pertama  dengan  Inspektur  upacara  adalah  Kepala  Sekolah,  bapak  Padmo
        Soedibyo yang terkenal streng. Sejak saat itu, aku mulai dikenal oleh teman-
        teman.
        Setelah upacara bendera, biasanya tidak langsung dibubarkan, tetapi diteruskan

        dengan menyanyikan beberapa lagu perjuangan. Hal tersebut dilakukan untuk
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45